5.01.2011

Di Dapur

Diposting oleh mii di 00.04
Seperti kata seorang temanku, semua yang kita lewati dalam hidup ini nggak ada yang sia-sia. Setuju banget sama dia. Karena memang apapun yang diciptakan Allah, apapun yang terjadi atas kehendak-Nya, nggak ada yang sia-sia, semua ada hikmahnya.

Nah, salah satunya adalah kisah hidupku sendiri. Sampai saat ini aku merasakan yang namanya susahnya mendapatkan pekerjaan. Apalagi di kota besar macam Jakarta. Ini jadi cobaan yang berat buat aku. Alhamdulillah Allah masih memberiku kekuatan untuk nggak berhenti ikhtiar dan terus berpikir optimis. Ya seperti kataku tadi, nggak ada yang sia-sia, karna semua ada hikmahnya. Aku belum juga dapat pekerjaan. Nah salah satu hikmahnya aku ada di rumah adalah bantu-bantu orang tua, terutama Mama.

Belakangan ini aku rajin bantuin Mama di dapur. Jujur, aku sama sekali malas masak. Yang selalu ada di pikiranku itu makan, makan, dan makan aja. Aku malas kalo udah dilibatkan dengan urusan-urusan bikin repot di dapur. Tapi karena merasa jenuh juga tanpa kerjaan penting di rumah, akhirnya kuputuskan untuk menengok kegiatan Mama di 'kantor'-nya. Walaupun nggak bisa masak, seenggaknya aku bisa bantu motong-motongin sayuran, atau ngupasin bawang, atau numis bumbu, yah kerjaan-kerjaan ringan gitu. Lama-lama kunikmati juga 'kerepotan' ini.

Setelah aku rajin ngerecok di dapur, aku mulai hapal bumbu-bumbu beberapa jenis masakan (lumayan lah), aku juga mulai bisa masak beberapa sajian (yang pastinya nggak susah-susah amat masaknya xD), selain itu aku juga tau gimana caranya mencuci sayur yang benar. Pokoknya banyak yang aku dapat. Apalagi masak itu kan hal yang rasanya wajib dikuasai cewek. Kita kan nggak selamanya hidup sama orang tua, nggak selamanya dibantuin pembantu. Lagian di mana-mana yang namanya suami pasti lebih suka seorang istri yang jago masak. Iya toh? Walaupun nggak sejago Farah Qiunn, seenggaknya bisa menyajikan sesuatu yang enak dimakan.

Selain itu, selama aku di dapur, aku sadar lebih punya banyak waktu buat ngobrol sama Mama. Mulai dari soal keluarga, soal lingkungan rumah, harga barang (biasa ibu-ibu), masa depan, atau hal apapun yang biasa dibincangkan ibu dan anak perempuannya. Kami punya lebih banyak kesempatan untuk berbagi, saling mengenal lebih dalam... Intinya waktu-waktu kami yang terbuang di dapur dapat membuat aku dan Mama jadi lebih dekat.

Terbukti kan? Nggak ada yang sia-sia di dunia ini!

0 komentar:

Posting Komentar

5.01.2011

Di Dapur

Diposting oleh mii di 00.04
Seperti kata seorang temanku, semua yang kita lewati dalam hidup ini nggak ada yang sia-sia. Setuju banget sama dia. Karena memang apapun yang diciptakan Allah, apapun yang terjadi atas kehendak-Nya, nggak ada yang sia-sia, semua ada hikmahnya.

Nah, salah satunya adalah kisah hidupku sendiri. Sampai saat ini aku merasakan yang namanya susahnya mendapatkan pekerjaan. Apalagi di kota besar macam Jakarta. Ini jadi cobaan yang berat buat aku. Alhamdulillah Allah masih memberiku kekuatan untuk nggak berhenti ikhtiar dan terus berpikir optimis. Ya seperti kataku tadi, nggak ada yang sia-sia, karna semua ada hikmahnya. Aku belum juga dapat pekerjaan. Nah salah satu hikmahnya aku ada di rumah adalah bantu-bantu orang tua, terutama Mama.

Belakangan ini aku rajin bantuin Mama di dapur. Jujur, aku sama sekali malas masak. Yang selalu ada di pikiranku itu makan, makan, dan makan aja. Aku malas kalo udah dilibatkan dengan urusan-urusan bikin repot di dapur. Tapi karena merasa jenuh juga tanpa kerjaan penting di rumah, akhirnya kuputuskan untuk menengok kegiatan Mama di 'kantor'-nya. Walaupun nggak bisa masak, seenggaknya aku bisa bantu motong-motongin sayuran, atau ngupasin bawang, atau numis bumbu, yah kerjaan-kerjaan ringan gitu. Lama-lama kunikmati juga 'kerepotan' ini.

Setelah aku rajin ngerecok di dapur, aku mulai hapal bumbu-bumbu beberapa jenis masakan (lumayan lah), aku juga mulai bisa masak beberapa sajian (yang pastinya nggak susah-susah amat masaknya xD), selain itu aku juga tau gimana caranya mencuci sayur yang benar. Pokoknya banyak yang aku dapat. Apalagi masak itu kan hal yang rasanya wajib dikuasai cewek. Kita kan nggak selamanya hidup sama orang tua, nggak selamanya dibantuin pembantu. Lagian di mana-mana yang namanya suami pasti lebih suka seorang istri yang jago masak. Iya toh? Walaupun nggak sejago Farah Qiunn, seenggaknya bisa menyajikan sesuatu yang enak dimakan.

Selain itu, selama aku di dapur, aku sadar lebih punya banyak waktu buat ngobrol sama Mama. Mulai dari soal keluarga, soal lingkungan rumah, harga barang (biasa ibu-ibu), masa depan, atau hal apapun yang biasa dibincangkan ibu dan anak perempuannya. Kami punya lebih banyak kesempatan untuk berbagi, saling mengenal lebih dalam... Intinya waktu-waktu kami yang terbuang di dapur dapat membuat aku dan Mama jadi lebih dekat.

Terbukti kan? Nggak ada yang sia-sia di dunia ini!

0 komentar on "Di Dapur"

Posting Komentar

 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea