3.05.2011

Aozora ni...

Diposting oleh mii di 21.45 0 komentar
Karna hari ini cuacanya lagi bagus, warna langit Jakarta juga lagi indah-indahnya. Langsung gue ambil kamera, jepret-jepret! Sebenernya gue tertarik sama bentuk-bentuk awannya, subhanallah bagus-bagus pisan euy!

Gambar-gambar ini gue ambil dari balkon, jadi wajar aja angle-nya terbatas. Kalo mandangin ke atas terus, kebayang lagunya Rie Fu yang judulnya I Wanna Go to a Place. Damai banget~








My Boss My Hero

Diposting oleh mii di 05.04 0 komentar


Title: マイ★ボス マイ★ヒーロー
Title (romaji): My Boss, My Hero
Format: Renzoku
Genre: School drama, comedy
Episodes: 10
Broadcast period: 2006-Jul-08 to 2006-Sep-16
Theme song: Sorafune by TOKIO

Cast:
Nagase Tomoya as Sakaki Makio
Tegoshi Yuya as Sakurakoji Jun
Tanaka Koki as Manabe Kazuya
Aragaki Yui as Umemura Hikari
Murakawa Eri as Hagiwara Saki
Kikawada Masaya as Sakaki Mikio
Osugi Ren as Kuroi Teruyuki
Ichimura Masachika as Sakaki Kiichi


Dari judulnya mungkin kedengeran kurang menarik, but like people said “don’t judge the book by it cover.” Nah! Jangan komentar dulu sebelum nonton isinya!

Bercerita tentang seorang pewaris bisnis yakuza bernama Sakaki Makio yang harus kembali jadi anak kelas tiga SMA karena kebodohannya yang nggak ketulungan. Kegagalannya dalam bertransaksi dengan mafia Hongkong membuat ayahnya yang juga sang bos besar mengirimnya ke SMA St. Agnes. Makio nggak bisa menolak, karena hanya dengan lulus dari sekolah itu dia bisa menduduki jabatan bos ketiga dalam generasi keluarganya.

Pewaris klan yakuza terpaksa kembali ke sekolah


Ceritanya nggak semata-mata penuh kekerasan dan dunia gelap yang identik sama yakuza. Justru dorama ini banyak menampilkan adegan-adegan kocak yang bisa bikin penonton nggak bisa berhenti ketawa (saya banget deh! XD). Hal ini didukung oleh situasi Makio yang aslinya cowok dewasa berusia 28 tahun, harus nyamar jadi pelajar berusia 17 tahun dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lain seusia itu. Tentu aja itu nggak gampang. Makio harus bersikap layaknya remaja. Dia bahkan jatuh cinta sama cewek temen sekelasnya, Umemura Hikari. Bayangin aja, bos muda yakuza yang disegani banyak orang, yang bisa dengan gampang dapetin cewek-cewek host club, tapi grogi setengah mati berhadapan sama cewek 17 tahun yang dia suka, apalagi dia sampe frustasi waktu ditolak!

selalu menunjukkan wajah aneh buat nakutin guru


berteman (dengan terpaksa) sama Sakurakoji a.k.a Sakura-"ano toka"


kencan sama Umemura Hikari *prikitiiew* lol


Diadaptasi dari drama Korea dengan judul yang sama, dan sekilas agak mirip Gokusen. Benang merahnya hampir sama yaitu seorang yakuza yang menyusup ke dalam sekolah. Hanya saja, pesan yang disampaikan jauh berbeda. Dorama ini lebih mengangkat nilai dari arti penting sebuah sekolah dan masa muda. Di sekolah, kita nggak cuma diajarin pelajaran tentang ilmu pasti, sejarah, atau materi apapun yang bikin pusing kepala. Banyak hal yang bisa didapet, kayak cinta, persahabatan, dan semangat berjuang masa muda. Pahit dan sakit yang dirasain adalah bagian yang harus kita lewati, karena hidup nggak hanya berisi kesenangan aja. Dengan perjuangan gigih dan kerja keras, kita bisa meraih apapun yang kita impikan, kendati pun di awal itu kelihatannya sulit.

Seperti pada saat Makio harus berlari dan bersaing dengan murid-murid lain hanya demi mendapatkan satu cup pudding yang dijual terbatas. Nggak seperti dia saat jadi bos, yang bisa dengan gampangnya mendapatkan apapun yang dia mau karena punya bawahan yang bisa melakukan apa aja untuknya. Tapi selama jadi siswa, Makio harus meraih apa yang dia mau dengan usaha sendiri. Dari situlah dia akhirnya tahu apa arti perjuangan dan kerja keras.

harus adu jotos


akhirnya... cup terakhir!




Hm, abis nonton ini saya jadi pengen kembali ke sekolah. Kangen sama suasananya, kangen sama temen-temen!



data from:
pics from:
en.wikipedia.org
tenipuri-hunter.blogspot.com
dramacrazy.net
dumbotaku.com
listal.com

3.01.2011

24 Wajah Billy

Diposting oleh mii di 22.45 0 komentar
Dua puluh empat orang hidup dalam satu tubuh. Percayakah? Membayangkannya saja mungkin nggak pernah…

Tapi ini benar-benar nyata, dialami oleh seorang pemuda Amerika bernama William Stanley Milligan. Dalam tubuh Billy—nama kecilnya—hidup 23 “orang” yang berbeda. Masing-masing pribadi itu memiliki karakter yang berbeda, keterampilan dan bakat yang berbeda, keinginan dan ambisi berbeda, serta kelemahan yang berbeda.

Ada Arthur, si pemuda Inggris yang angkuh dan cerdas, yang lebih sering menjadi pemimpin. Ragen, pemuda asal Yugoslavia, bertubuh kuat dan ahli menggunakan senjata, cinta anak-anak dan tidak bisa menyakiti wanita. Allen, si pintar bicara, yang selalu mengambil peran saat Billy berinteraksi dengan “dunia luar”. Tommy, remaja yang suka bicara kasar dan antisosial, hanya tertarik pada elektronika dan jago melepaskan diri dari segala ikatan dan kunci. Adalana, cewek lesbian yang suka memasak dan beres-beres rumah. Kevin, perencana perampok toko obat. Philip, si penjahat kelas teri. Serta pribadi-pribadi lain yang masing-masing berbeda usia dan karakter.

Semua pribadi itu terpisah menjadi dua bagian: tokoh yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Itu istilah yang dipakai Arthur. “Orang-orang” yang tidak berguna dan kehadirannya hanya merugikan dicap sebagai “tokoh yang tidak diinginkan” dan tidak boleh menempati kesadaran untuk selama-lamanya. Arthur mendeskripsikan kesadaran atau yang biasa dia sebut dengan “tempat utama” sebagai panggung yang disoroti cahaya lampu. Siapapun tokoh yang berdiri dalam sorot cahaya lampu itu, adalah tokoh yang menguasai kesadaran dan berhadapan dengan dunia luar.

Billy tak menyadari kehadiran 23 “orang” itu dalam dirinya. Dia hanya merasa selalu kehilangan waktu dan tidak tahu apa yang sudah dia lakukan, seolah tidur sambil berjalan. Setiap kali dia membuka mata, orang-orang di sekelilingnya marah, kemudian menghukumnya atas kesalahan yang (dia rasa) tidak dilakukannya—karena saat melakukan kesalahan itu yang menguasai kesadaran adalah tokoh lain. Ini membuat kondisi kejiwaan Billy semakin memburuk. Dia bahkan beberapa kali mencoba bunuh diri, karena Billy pikir dirinya bisa membahayakan orang lain tanpa dia sadari.

Karenanya Arthur mengambil alih. Para tokoh dalam tubuh Billy sepakat menidurkan Billy (sosok inti pemilik tubuh), untuk mencegah percobaan bunuh diri lagi. Dan selama kurang lebih 7 tahun para tokoh itu bergantian menempati “tempat utama” untuk bertahan hidup. Kesempatan mereka di tempat utama digilirkan sesuai keadaan dan keterampilan masing-masing. Yang wanita bertugas membereskan rumah dan memasak, anak-anak boleh bermain dan mengasah bakat masing-masing, dan yang kuat melindungi di saat bahaya. Mereka sudah seperti sebuah “keluarga”—yang hidup dalam satu tubuh. Untuk menjaga rahasia keberadaan mereka dari dunia luar, tiap pribadi harus tetap menyahut meskipun dipanggil dengan nama “Billy”.

Namun keteraturan itu tidak berlangsung lama. Ada masa-masa dimana mereka mengalami “campur baur”, dan ini disebut “masa kacau balau”. Tokoh-tokoh yang menguasai kesadaran masuk silih-berganti tanpa bisa dikendalikan oleh Arthur maupun Ragen. Dan saat masa ini berlangsung tiap tokoh sulit berkomunikasi dengan tokoh lainnya, membuat situasi semakin tak terkendali, sehingga para “tokoh yang tidak diinginkan” mencuri kesempatan dan memungkinkan terjadinya tindakan kriminal yang susah payah mereka hindari.

Kasus perampokan dan pemerkosaan 3 wanita dari Ohio State University (OSU) menyeret Billy ke penjara. Selama proses penyelidikan, tidak sedikitpun Billy mengaku, selain bersikap ganjil dengan berkelakuan seperti anak kecil. Dan pada kesempatan lain Billy berkata-kata kurang ajar menghina para polisi, kemudian menjadi pemuda ketakutan dan linglung dengan lutut gemetar. Semua tingkahnya itu dianggap sandiwara, karena bukti-bukti yang ditemukan di apartemennya menguatkan tuduhan itu. Namun sikapnya yang ganjil mengundang rasa penasaran pengacaranya. Atas permintaan pengacara itu, dilakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan Billy oleh seorang psikolog. Dan sejak saat itu terungkaplah bahwa tersangka perampok dan pemerkosa, Billy Milligan, adalah seorang berkepribadian ganda!

Buku 24 Wajah Billy ini adalah karya yang ingin dibuat oleh Billy sendiri, yang ditulis oleh Daniel Keyes. Setelah Billy mencapai tahap terfusi (peleburan seluruh karakter menjadi satu), dia ingin masyarakat tahu bagaimana penderitaannya selama ini.

“Orang-orang” yang hidup dalam tubuh Billy tidak selamanya merugikan orang lain. Mereka memiliki pengalaman mengesankan; yang menyenangkan, yang lucu (sampai membuat aku ketawa karena tingkah salah satu tokoh), sampai pengalaman yang mengharukan. Banyak dari karakter itu yang bersifat dasar pemurah dan baik hati terhadap orang lain, terutama Ragen. Dia seperti Robin Hood, pernah merampok seorang parlente dan menyerahkan uang hasil rampokannya pada dua orang anak gelandangan. Tommy juga pernah sungguh-sungguh mencintai seorang gadis. Allen bahkan pernah mengubah nasib napi anak-anak tertindas di suatu lembaga pemasyarakatan untuk anak-anak dengan mengajukan protes pada petingginya soal peraturan di sana. Beberapa di antara tokoh itu pandai melukis, dan hasil penjualan lukisannya disumbangkan pada sebuah lembaga perlindungan anak dari kekerasan.

Penulisnya, Daniel Keyes, secara rinci menjabarkan kisah sang pemuda berkepribadian ganda ini. Seluruhnya dijabarkan berdasarkan fakta yang ada dan sesuai kronologi. Di dalam buku ini, kita akan mengerti bagaimana menderitanya Billy menjalani hari-hari sebagai tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan. Serta keinginannya untuk sembuh dan hidup normal layaknya manusia lainnya.

Buku yang sangat aku rekomendasiin buat kamu baca. Membuka wawasan, dan membuka cara pandangmu terhadap orang-orang seperti Billy, bahkan terhadap dirimu sendiri!

3.05.2011

Aozora ni...

Diposting oleh mii di 21.45 0 komentar
Karna hari ini cuacanya lagi bagus, warna langit Jakarta juga lagi indah-indahnya. Langsung gue ambil kamera, jepret-jepret! Sebenernya gue tertarik sama bentuk-bentuk awannya, subhanallah bagus-bagus pisan euy!

Gambar-gambar ini gue ambil dari balkon, jadi wajar aja angle-nya terbatas. Kalo mandangin ke atas terus, kebayang lagunya Rie Fu yang judulnya I Wanna Go to a Place. Damai banget~








My Boss My Hero

Diposting oleh mii di 05.04 0 komentar


Title: マイ★ボス マイ★ヒーロー
Title (romaji): My Boss, My Hero
Format: Renzoku
Genre: School drama, comedy
Episodes: 10
Broadcast period: 2006-Jul-08 to 2006-Sep-16
Theme song: Sorafune by TOKIO

Cast:
Nagase Tomoya as Sakaki Makio
Tegoshi Yuya as Sakurakoji Jun
Tanaka Koki as Manabe Kazuya
Aragaki Yui as Umemura Hikari
Murakawa Eri as Hagiwara Saki
Kikawada Masaya as Sakaki Mikio
Osugi Ren as Kuroi Teruyuki
Ichimura Masachika as Sakaki Kiichi


Dari judulnya mungkin kedengeran kurang menarik, but like people said “don’t judge the book by it cover.” Nah! Jangan komentar dulu sebelum nonton isinya!

Bercerita tentang seorang pewaris bisnis yakuza bernama Sakaki Makio yang harus kembali jadi anak kelas tiga SMA karena kebodohannya yang nggak ketulungan. Kegagalannya dalam bertransaksi dengan mafia Hongkong membuat ayahnya yang juga sang bos besar mengirimnya ke SMA St. Agnes. Makio nggak bisa menolak, karena hanya dengan lulus dari sekolah itu dia bisa menduduki jabatan bos ketiga dalam generasi keluarganya.

Pewaris klan yakuza terpaksa kembali ke sekolah


Ceritanya nggak semata-mata penuh kekerasan dan dunia gelap yang identik sama yakuza. Justru dorama ini banyak menampilkan adegan-adegan kocak yang bisa bikin penonton nggak bisa berhenti ketawa (saya banget deh! XD). Hal ini didukung oleh situasi Makio yang aslinya cowok dewasa berusia 28 tahun, harus nyamar jadi pelajar berusia 17 tahun dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lain seusia itu. Tentu aja itu nggak gampang. Makio harus bersikap layaknya remaja. Dia bahkan jatuh cinta sama cewek temen sekelasnya, Umemura Hikari. Bayangin aja, bos muda yakuza yang disegani banyak orang, yang bisa dengan gampang dapetin cewek-cewek host club, tapi grogi setengah mati berhadapan sama cewek 17 tahun yang dia suka, apalagi dia sampe frustasi waktu ditolak!

selalu menunjukkan wajah aneh buat nakutin guru


berteman (dengan terpaksa) sama Sakurakoji a.k.a Sakura-"ano toka"


kencan sama Umemura Hikari *prikitiiew* lol


Diadaptasi dari drama Korea dengan judul yang sama, dan sekilas agak mirip Gokusen. Benang merahnya hampir sama yaitu seorang yakuza yang menyusup ke dalam sekolah. Hanya saja, pesan yang disampaikan jauh berbeda. Dorama ini lebih mengangkat nilai dari arti penting sebuah sekolah dan masa muda. Di sekolah, kita nggak cuma diajarin pelajaran tentang ilmu pasti, sejarah, atau materi apapun yang bikin pusing kepala. Banyak hal yang bisa didapet, kayak cinta, persahabatan, dan semangat berjuang masa muda. Pahit dan sakit yang dirasain adalah bagian yang harus kita lewati, karena hidup nggak hanya berisi kesenangan aja. Dengan perjuangan gigih dan kerja keras, kita bisa meraih apapun yang kita impikan, kendati pun di awal itu kelihatannya sulit.

Seperti pada saat Makio harus berlari dan bersaing dengan murid-murid lain hanya demi mendapatkan satu cup pudding yang dijual terbatas. Nggak seperti dia saat jadi bos, yang bisa dengan gampangnya mendapatkan apapun yang dia mau karena punya bawahan yang bisa melakukan apa aja untuknya. Tapi selama jadi siswa, Makio harus meraih apa yang dia mau dengan usaha sendiri. Dari situlah dia akhirnya tahu apa arti perjuangan dan kerja keras.

harus adu jotos


akhirnya... cup terakhir!




Hm, abis nonton ini saya jadi pengen kembali ke sekolah. Kangen sama suasananya, kangen sama temen-temen!



data from:
pics from:
en.wikipedia.org
tenipuri-hunter.blogspot.com
dramacrazy.net
dumbotaku.com
listal.com

3.01.2011

24 Wajah Billy

Diposting oleh mii di 22.45 0 komentar
Dua puluh empat orang hidup dalam satu tubuh. Percayakah? Membayangkannya saja mungkin nggak pernah…

Tapi ini benar-benar nyata, dialami oleh seorang pemuda Amerika bernama William Stanley Milligan. Dalam tubuh Billy—nama kecilnya—hidup 23 “orang” yang berbeda. Masing-masing pribadi itu memiliki karakter yang berbeda, keterampilan dan bakat yang berbeda, keinginan dan ambisi berbeda, serta kelemahan yang berbeda.

Ada Arthur, si pemuda Inggris yang angkuh dan cerdas, yang lebih sering menjadi pemimpin. Ragen, pemuda asal Yugoslavia, bertubuh kuat dan ahli menggunakan senjata, cinta anak-anak dan tidak bisa menyakiti wanita. Allen, si pintar bicara, yang selalu mengambil peran saat Billy berinteraksi dengan “dunia luar”. Tommy, remaja yang suka bicara kasar dan antisosial, hanya tertarik pada elektronika dan jago melepaskan diri dari segala ikatan dan kunci. Adalana, cewek lesbian yang suka memasak dan beres-beres rumah. Kevin, perencana perampok toko obat. Philip, si penjahat kelas teri. Serta pribadi-pribadi lain yang masing-masing berbeda usia dan karakter.

Semua pribadi itu terpisah menjadi dua bagian: tokoh yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Itu istilah yang dipakai Arthur. “Orang-orang” yang tidak berguna dan kehadirannya hanya merugikan dicap sebagai “tokoh yang tidak diinginkan” dan tidak boleh menempati kesadaran untuk selama-lamanya. Arthur mendeskripsikan kesadaran atau yang biasa dia sebut dengan “tempat utama” sebagai panggung yang disoroti cahaya lampu. Siapapun tokoh yang berdiri dalam sorot cahaya lampu itu, adalah tokoh yang menguasai kesadaran dan berhadapan dengan dunia luar.

Billy tak menyadari kehadiran 23 “orang” itu dalam dirinya. Dia hanya merasa selalu kehilangan waktu dan tidak tahu apa yang sudah dia lakukan, seolah tidur sambil berjalan. Setiap kali dia membuka mata, orang-orang di sekelilingnya marah, kemudian menghukumnya atas kesalahan yang (dia rasa) tidak dilakukannya—karena saat melakukan kesalahan itu yang menguasai kesadaran adalah tokoh lain. Ini membuat kondisi kejiwaan Billy semakin memburuk. Dia bahkan beberapa kali mencoba bunuh diri, karena Billy pikir dirinya bisa membahayakan orang lain tanpa dia sadari.

Karenanya Arthur mengambil alih. Para tokoh dalam tubuh Billy sepakat menidurkan Billy (sosok inti pemilik tubuh), untuk mencegah percobaan bunuh diri lagi. Dan selama kurang lebih 7 tahun para tokoh itu bergantian menempati “tempat utama” untuk bertahan hidup. Kesempatan mereka di tempat utama digilirkan sesuai keadaan dan keterampilan masing-masing. Yang wanita bertugas membereskan rumah dan memasak, anak-anak boleh bermain dan mengasah bakat masing-masing, dan yang kuat melindungi di saat bahaya. Mereka sudah seperti sebuah “keluarga”—yang hidup dalam satu tubuh. Untuk menjaga rahasia keberadaan mereka dari dunia luar, tiap pribadi harus tetap menyahut meskipun dipanggil dengan nama “Billy”.

Namun keteraturan itu tidak berlangsung lama. Ada masa-masa dimana mereka mengalami “campur baur”, dan ini disebut “masa kacau balau”. Tokoh-tokoh yang menguasai kesadaran masuk silih-berganti tanpa bisa dikendalikan oleh Arthur maupun Ragen. Dan saat masa ini berlangsung tiap tokoh sulit berkomunikasi dengan tokoh lainnya, membuat situasi semakin tak terkendali, sehingga para “tokoh yang tidak diinginkan” mencuri kesempatan dan memungkinkan terjadinya tindakan kriminal yang susah payah mereka hindari.

Kasus perampokan dan pemerkosaan 3 wanita dari Ohio State University (OSU) menyeret Billy ke penjara. Selama proses penyelidikan, tidak sedikitpun Billy mengaku, selain bersikap ganjil dengan berkelakuan seperti anak kecil. Dan pada kesempatan lain Billy berkata-kata kurang ajar menghina para polisi, kemudian menjadi pemuda ketakutan dan linglung dengan lutut gemetar. Semua tingkahnya itu dianggap sandiwara, karena bukti-bukti yang ditemukan di apartemennya menguatkan tuduhan itu. Namun sikapnya yang ganjil mengundang rasa penasaran pengacaranya. Atas permintaan pengacara itu, dilakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan Billy oleh seorang psikolog. Dan sejak saat itu terungkaplah bahwa tersangka perampok dan pemerkosa, Billy Milligan, adalah seorang berkepribadian ganda!

Buku 24 Wajah Billy ini adalah karya yang ingin dibuat oleh Billy sendiri, yang ditulis oleh Daniel Keyes. Setelah Billy mencapai tahap terfusi (peleburan seluruh karakter menjadi satu), dia ingin masyarakat tahu bagaimana penderitaannya selama ini.

“Orang-orang” yang hidup dalam tubuh Billy tidak selamanya merugikan orang lain. Mereka memiliki pengalaman mengesankan; yang menyenangkan, yang lucu (sampai membuat aku ketawa karena tingkah salah satu tokoh), sampai pengalaman yang mengharukan. Banyak dari karakter itu yang bersifat dasar pemurah dan baik hati terhadap orang lain, terutama Ragen. Dia seperti Robin Hood, pernah merampok seorang parlente dan menyerahkan uang hasil rampokannya pada dua orang anak gelandangan. Tommy juga pernah sungguh-sungguh mencintai seorang gadis. Allen bahkan pernah mengubah nasib napi anak-anak tertindas di suatu lembaga pemasyarakatan untuk anak-anak dengan mengajukan protes pada petingginya soal peraturan di sana. Beberapa di antara tokoh itu pandai melukis, dan hasil penjualan lukisannya disumbangkan pada sebuah lembaga perlindungan anak dari kekerasan.

Penulisnya, Daniel Keyes, secara rinci menjabarkan kisah sang pemuda berkepribadian ganda ini. Seluruhnya dijabarkan berdasarkan fakta yang ada dan sesuai kronologi. Di dalam buku ini, kita akan mengerti bagaimana menderitanya Billy menjalani hari-hari sebagai tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan. Serta keinginannya untuk sembuh dan hidup normal layaknya manusia lainnya.

Buku yang sangat aku rekomendasiin buat kamu baca. Membuka wawasan, dan membuka cara pandangmu terhadap orang-orang seperti Billy, bahkan terhadap dirimu sendiri!
 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea