Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, utruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernataakn, teatp ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak m…ebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa.Laur bisaa kan?Sdaar aatu ngagk klaian brau sjaa mambcea dgnaen tiluasn ynag batrantakan.
Gimana? Kebaca nggak?
Hehe... Aku yakin siapapun bisa baca tulisan ini meski ini typo semua. Kenapa? (udah dijelasin di atas juga sih) Karena otak kita sudah merekam kata-kata yang ditangkapnya. Jadi walaupun kita baca tulisan dengan penulisan serba salah kayak gitu, kita tetep mengerti maknanya. Seperti juga tulisan dalam SMS, kebanyakan kita tulis dengan menyingkat huruf, tapi kita tetep ngerti maksudnya.
Lain halnya dengan tulisan 'alay', yang komposisi katanya mencampur huruf kapital dengan huruf kecil, bahkan ada yang menggantinya dengan angka. Yang lebih parah jumlah hurufnya ditambah atau diganti, kayak s jadi x, g jadi j, t jadi d. Yang kayak gini sih merusak kosakata, nggak pantas buat diikuti. Coba kalo dibaca pasti sulit, atau seenggaknya bikin alis berkerut. Yang aneh-aneh aja... ckck. Mungkin pelopornya dulu berpegang pada prinsip kreatif; bikin sesuatu yang unik dan beda.
Tapi ya nggak gitu juga kali. Kalo jadinya merusak sih bukan kreatif namanya. Kita bangsa Indonesia harus cinta bahasa Indonesia, bukannya malah merusak karna kebawa trend dan pengen dibilang gaul. Kalo bukan kita, siapa yang cinta Bahasa? So be the true Indonesian, guys! *ups* Ayo jadi Indonesia sejati! ^-^
Credit for Dicky Fadlian yang udah izinin copas artikel typonya