2.25.2011

Gokusen the Movie: Sweet Reunion

Diposting oleh mii di 04.48 0 komentar


Buat yang udah nonton Gokusen 1 sampe 3, pasti udah paham cerita Gokusen itu sendiri seperti apa. Yaitu tentang guru SMA yang identitas aslinya adalah putri penerus sebuah keluarga yakuza. Yamaguchi Kumiko a.k.a Yankumi harus menghadapi murid-murid super bandel dari kelas 3D.

Nah, di Gokusen the Movie ini ceritanya nggak jauh-jauh. Masih seputar kelanjutan kisah Yankumi (Nakama Yukie) sebagai guru matematika di SMA Akado, masih juga jadi wali kelas 3D (yang juga masih dihuni anak-anak berandalan). Yang berbeda, di sini Yankumi bertemu murid-muridnya dulu.

Tanpa disangka-sangka, Odagiri Ryu (Kamenashi Kazuya) datang ke SMA Akado menjadi guru magang. Odagiri mendapat tugas mengajar di kelas 3D, mendampingi Yankumi. Mereka bersama-sama menghadapi murid-murid yang sudah terkenal bengal. Sama seperti jalan cerita di Gokusen dorama, anak-anak itu mendapat serangan dari geng berandal luar sekolah. Kemudian masalah berlanjut pada pertikaian yang ujung-ujungnya diselesaikan oleh Yankumi. Kali ini dia dibantu Odagiri. Dalam menghadapi murid-murid barunya, Odagiri teringat pada dirinya dan kawan-kawannya di masa lalu. Dia dulu sama seperti murid-muridnya itu. Saat menasehati kelas 3D, dia seolah menasehati diri sendiri. Ini membuatnya semakin dewasa.

Yankumi-sensei to Odagiri-sensei. Nggak nyangka guru-murid jadi rekan kerja.


Bukan hanya Odagiri, Yankumi juga bertemu lagi dengan mantan murid-muridnya yang lain dari SMA Akado—dari Gokusen 3, seperti Kazama Ren (Miura Haruma), Honjo Kengo (Ishiguro Hideo), Ogata Yamato (Takaki Yuya), dan teman-teman se-geng-nya di kelas 3D dulu. Mereka tidak sengaja bertemu saat makan di kedai ramen Kuma (Waki Tomohiro). Yankumi kepergok makan bersama pemuda tampan (si Odagiri), dan menyangka mereka berkencan. Saat Yankumi menjelaskan bahwa pemuda itu mantan muridnya juga, anak-anak itu lega, karena mereka beranggapan Yankumi tidak mungkin punya pacar, apalagi tampan. Makanya itu membuat Yankumi marah besar. Dia sudah mengamuk kalau saja Odagiri tidak menahannya. Dan reuni Yankumi lainnya dengan Takeda Keita (Koike Teppei) dan Hyuuga Kosuke (Koide Koisuke) saat sedang menonton orasi seorang calon politikus.

Plot berkembang dengan kasus yang menimpa Kazama Ren. Dia menjadi buronan polisi karena dituduh terlibat dalam organisasi pengedar narkoba. Kabar ini sampai ke ruang guru SMA Akado, membuat Yankumi lagi-lagi harus terlibat. Yankumi dan Odagiri bersama teman-teman Kazama berusaha menemukannya. Saat Yankumi menghubunginya lewat telepon, Kazama tidak mau menjawab teleponnya. Terakhir, yang menemukannya adalah Odagiri, di kelas 3D. Odagiri berusaha menahannya sebelum melarikan diri lagi, kemudian menasihatinya.


Setelah Yankumi dan yang lain datang, Kazama bercerita bahwa dia tidak tahu kalau barang yang diantarkannya itu adalah narkoba, karena dia hanya disuruh dan dibayar. Berkat bantuan anak buah Yankumi, mereka berhasil mengetahui dalang dibalik kasus itu. Tanpa sempat dicegah, Kazama cs bertindak sendirian menangkap orang itu. Tentu saja Yankumi tidak tinggal diam. Bersama Odagiri, dia menyusul dan membantu mereka. Di tempat yang dituju, Yankumi bertemu Tsuchiya Hikaru a.k.a Tsucchi (Hayami Mokomichi) yang sudah menjadi seorang cameramen dan sedang bertugas meliput. Berkat bantuan Tsucchi, mereka membongkar tempat penyelundupan narkoba yang tersembunyi dalam gedung itu.


Ya, seperti yang udah saya ceritakan sedikit (banyak juga padahal), alur dan plotnya nggak terlalu berbeda sama dorama. Yang bikin menarik, banyak tokoh murid Yankumi di Gokusen 1-3 muncul di sini. Beberapa udah saya kasih tau. Di akhir-akhir, muncul muka-muka yang udah lama sekali seperti Narimiya Hiroki, Oguri Shun, dan Ishigaki Yuma. Sayangnya mereka cuma muncul satu kali, itupun sebentaaaar banget! Dialognya bisa kehitung.

Senangnya bisa liat Hiro-kun lagi! (>o<)0


Beberapa wajah lama...


Selain itu, pesan yang diangkat masih sama. Masih tentang persahabatan dan pencarian jati diri. Dari Gokusen 1-3 kita tau banget unsur persahabatannya dalam cerita ini begitu kuat. Selain itu, Gokusen juga mengajarkan pada kita bagaimana menghormati dan menghargai guru. Yang paling menyentuh buat saya waktu Yankumi bilang “Sampai kapanpun kalian tetap murid-muridku”. Walaupun statusnya nggak lagi sebagai orang yang mendidik dan dididik, guru tetaplah orang yang mengerti diri kita, dan akan terus menjadi teladan buat kita. Setuju nggak?

Jadi pengen punya guru kayak Yankumi…


data source:
pics from:
ainokotoba.wordpress.com
movielosophy.blogspot.com
nikpi-0409.blogspot.com
story-zephyr.blogspot.com
dramacrazy.net

2.21.2011

Ima Ai ni Yukimasu

Diposting oleh mii di 20.00 0 komentar


Title: いま、会いにゆきます
Title (romaji): Ima Ai ni Yukimasu
Also known as: Be With You / I'm coming to see you now
Genre: Romance, human drama
Episodes: 10
Viewership ratings: 11
Broadcast network: TBS
Broadcast period: 2005-Jul-3 to 2005-Sep-18
Theme song: Kizuna by Orange Range



Percaya nggak orang yang udah mati bisa hidup lagi?

Keajaiban kayak gitu pastinya sih cuma ada dalam dongeng atau film (allahualam juga sih). Seperti dalam dorama yang satu ini, Ima Ai ni Yukimasu (I’m going to see you now). Tentang seorang ibu yang hidup lagi setelah satu tahun kematiannya.

Ibu cantik itu bernama Mio. Dia meninggal entah karena sakit apa, meninggalkan seorang anak cowok yang lucu berumur 6 tahun dan seorang suami. Sebelum meninggal, Mio membuatkan Yuji (anaknya) sebuah buku bergambar. Dalam buku itu, Mio menceritakan dirinya setelah meninggal akan tinggal di Akaibu Star, dan akan kembali ke dunia setelah satu tahun di saat musim hujan.

Yuji yang masih polos tentu saja percaya. Saat musim hujan tiba, dia berlari ke rumah tua di tengah hutan tempat dia biasa bermain bersama ayah dan ibunya. Di sana, Mio benar-benar muncul, seperti janjinya dalam buku gambar. Dia hidup, sehat, dan bukan sekedar bayangan. Dia manusia. Hanya saja ingatannya hilang, Mio sama sekali tidak mengenal Yuji, Takumi (suaminya), bahkan dirinya sendiri. Meskipun masih tidak percaya, Takumi membawa Mio pulang bersama Yuji yang kelihatan senang sekali.

Takumi dan Yuji rajin berdoa di depan teruterubozu yang di gantung terbalik, agar Mio kembali saat musim hujan (seperti janjinya dalam buku gambar).


Kembalinya Mio ke rumah mungil mereka, tidak membawa kebahagiaan yang dulu pernah mereka miliki. Semuanya harus dimulai dari awal lagi karena Mio hilang ingatan. Dia tidak tahu lagu dansa bersama yang biasa dia nyanyikan dengan Yuji, dia tidak tahu bahwa Yuji alergi strawberry, dia tidak tahu pelukan erat yang selalu diberikannya sebelum Yuji berangkat sekolah. Itu membuat Yuji sedih dan marah, dia merasa Mio yang saat ini bukanlah ibunya yang asli. Mio sedih akan hal itu dan sempat ingin pergi karena merasa tidak pantas jadi ibunya. Namun setelah Takumi memberi pengertian pada Yuji tentang keadaan Mio, akhirnya Yuji sadar dan mau memberi kesempatan pada Mio untuk memahaminya lebih jauh lagi. Mio ingin menjadi ibu yang baik untuknya.


Masalah tidak hanya datang dari Yuji. Hubungan Mio dan Takumi setelah bertemu kembali pun sangat kaku, seperti dua orang yang baru pertama kali bertemu—padahal mereka suami-istri. Gerak-gerik keduanya masih canggung. Terkadang Takumi minta maaf saat tidak sengaja bersentuhan dengan Mio. Namun karena Mio tahu dia adalah istri Takumi, mereka menikah pasti karena saling mencintai dong! Karena itu Mio ingin jatuh cinta lagi padanya (aih so sweet~).


Takumi rajin menceritakan kisah mereka saat masih di bangku SMP. Tentang bagaimana dia mulai menyukai Mio, tentang usahanya untuk membuat Mio menyadari kehadirannya—dulu Mio terkesan cuek padanya dan lebih menyukai cowok lain. Dan dari cerita-cerita itu, Mio tanpa sadar mulai mencintai Takumi. Melihat perjuangannya yang begitu kuat untuk menghidupi dia dan Yuji, padahal kondisi tubuhnya sangat lemah, sampai Takumi jatuh sakit. Juga kebaikan hati Takumi, sikapnya yang begitu lembut dan membuat orang-orang di sekelilingnya tertawa, membuat Mio semakin jatuh cinta padanya. Mio sadar, berada di sisi Takumi membuatnya bahagia.

Namun di saat cinta itu berkembang, Mio mengetahui kenyataan bahwa dia sebenarnya sudah meninggal. Mio menemukan buku bergambar yang disimpan Takumi di gudang, dan tahu bahwa dia akan kembali saat musim hujan berakhir. Dia tidak bisa selama-lamanya berada di sisi Takumi dan Yuji, seperti yang diinginkannya. Dia harus pergi lagi. Meski menyakitkan, Mio tidak punya pilihan. Memang berat meninggalkan orang-orang yang kita cintai.

Saat-saat bahagia. Yang tidak akan pernah tergantikan oleh apapun.


Tapi Mio tidak ingin larut dalam kesedihan. Sebelum pergi untuk selamanya, dia mengajarkan Yuji membereskan rumah dan memasak. Mio diam-diam memesan kue ulang tahun tanpa strawberry di atasnya pada toko kue langganan mereka, yang akan diberikan pada Yuji setiap ulang tahunnya sampai tahun ke-20. Terakhir, Mio ingin membuat pesta perayaan Natal yang akan menjadi pesta terakhir untuknya, meskipun saat itu sedang musim panas. Takumi merasa ganjil dengan sikap Mio itu. Namun tetap memenuhi keinginannya. Seusai pesta, Mio mengaku pada Takumi bahwa dia sudah melihat buku bergambar itu, dia sudah tahu dia akan kembali setelah musim hujan berakhir. Mio mengatakan keinginannya untuk terus bersama mereka, tapi tak bisa berbuat apapun untuk melawan takdir. Takumi menguatkannya, dia ingin percaya mungkin akan ada keajaiban lagi yang membuat Mio bisa tetap bersamanya. Malam itu, Mio meminta cincin pernikahan mereka yang sudah disimpan lama oleh Takumi dalam kotak musik dipakai lagi. Mio dan Takumi kembali menyematkan cincin itu ke jari manis pasangan masing-masing, seperti saat pernikahan dulu. Mio bahagia sekali malam itu.

Dan saat hari itu tiba, Takumi, Yuji, maupun Mio tak bisa mengelak dari nasib. Mio pergi, meninggalkan cincin pernikahan di dalam genggaman Takumi. Mio meninggalkan Takumi dan Yuji untuk kedua kalinya, dan untuk selama-lamanya. Sebelum itu, Mio meninggalkan buku hariannya pada sang ibu, yang kemudian diberikan pada Takumi. Dalam buku harian itu, terungkap sudah bahwa sejak dulu yang dicintai Mio hanya Takumi.

Dalam kisah perjalanan cinta mereka yang ditulis dalam buku harian, suatu hari saat mereka bertemu lagi setelah dewasa, Mio mengalami kecelakaan. Dia mengalami koma. Dan saat itu, Mio bermimpi bertemu Takumi dan Yuji di rumah tua di tengah hutan. Itulah Mio yang hilang ingatan. Takdir membawanya ke masa depan. Saat Mio jatuh cinta pada Takumi, itu adalah cinta pertamanya. Saat Takumi menciumnya, itu adalah ciuman pertamanya. Dan saat Takumi memasangkan cincin pernikahan di jari manisnya, itu adalah momennya yang pertama. Saat tersadar dari koma, Mio telah mengetahui takdirnya. Dia akan meninggal saat anaknya berusia 6 tahun. Tapi Mio tahu, yang akan membuatnya bahagia hanya Takumi. Makanya dia tetap memilih jalan hidup bersama Takumi. Walau terlahir kembali sampai berapa kalipun, jalan hidup yang dipilihnya akan tetap satu, Takumi.


Mio beristirahat dengan tenang di "Akaibu Star"


Owh its absolutely sweet~~! Bagian-bagian di episode terakhirnya nyentuh banget. Sampe berkaca-kaca tuh mata gue. Cerita yang bagus banget! Gue pasti kasih sepuluh jempol kalo punya xD

Alurnya ceritanya sih emang lambat. Tapi ngalir banget dan tiap inchi perasaan tokoh-tokohnya—terutama Mio, tergambarkan dengan sangat jelas. Di sini nggak cuma ada hangatnya hubungan percintaan antara dua sejoli, tapi juga hubungan ibu dan anak. Intinya, hubungan keluarga dalam cerita ini terasa sangat menyentuh. Yang paling nyentuh sih buat gue ya perasaan cinta si Mio ini. Pas dia bilang, “Sampai berapa kalipun aku terlahir ke dunia ini, aku akan tetap memilih jalan yang sama.” Maksudnya dia tetep bakalan mencintai Takumi, walaupun dia tahu akhirnya akan mati. Aih~~

Akting para pemainnya keren-keren banget nih. Mimura (yang juga main di Zeni Geba bareng Matsuyama Kennichi) piawai banget bawain karakter Mio. Mukanya polos, tapi nggak berlebihan, dan cocok banget memerankan sosok ibu yang cinta anaknya. Kalo Narimiya Hiroki sih jangan ditanya, emang udah dewa. Gue ikutan mau nangis juga pas adegan dia nangis di gudang, ekspresi mukanya itu lho! Dan kasih jempol dua buat si kecil Takei Akashi-kun. Imut banget deh, masih kecil udah pinter akting ♥. Kalo liat perannya, di sini kan Yuji adalah anak umur 6 tahun yang cukup cerdas—masa bisa sekongkol sama bapaknya buat simpen rahasia. Menurut gue Akashi-kun cocok nih memerankan Conan xD (tapi mungkin karakternya terlalu dewasa yaa). Ah pokoknya gue nge-fan nih sama si kawaii ini.

Buat yang kalian yang suka dorama bertema keluarga (non komedi yaa), gue saranin nonton Ima Ai ni Yukimasu. Ada juga versi filmnya, tapi gue belom nonton (susah nyari DVD-nya bro!). Bisa ditonton bareng keluarga juga nih, karna pesannya nyampe ke semua umur. Tapi gue kasih warning juga, ada dua adegan kissing, nggak vulgar sih, biasa aja (haha). Nontonnya makin mantap, soalnya theme songnya Kizuna by Orange Range lho! Belom tahu lagunya? Jiah… ke mana aja, neng?


data source:
pic from:
indowebster
gatopardos.com
d-addicts.com
doramaniacs.com
peniko.livejournal.com

2.20.2011

Perfume: The Story of a Murderer

Diposting oleh mii di 00.36 0 komentar
Tentang seorang pemuda berbakat nan genius yang punya obsesi gila. Dengan bakat yang dimilikinya sejak lahir, dia merasa menjadi makhluk yang paling istimewa, dan dengan bakatnya dia terobsesi menciptakan hasil karya luar biasa yang tidak akan pernah tertandingi oleh karya manapun.

Pemuda itu bernama Jean-Baptiste Grenouille. Di kota Paris yang penuh dengan bermacam-macam bau, dia justru lahir tanpa bau tubuh. Yang membuatnya semakin istimewa adalah indera penciuman yang lebih tajam dari manusia manapun. Dia mampu mengingat ribuan—bahkan jutaan aroma. Grenouille tak perlu menggunakan mata, dia mampu melangkah dalam gelap sekalipun hanya dengan petunjuk bau yang diresapi hidung-ajaibnya.

Grenouille tahu hidungnya memiliki keistimewaan. Semenjak menguasai seni meramu parfum dari seorang ahli parfum ternama di Paris saat itu, Grenouille mulai terobsesi untuk menciptakan parfum yang aromanya tidak akan pernah tertandingi oleh parfum manapun. Dia tahu aroma apa yang akan menyempurnakan parfumnya. Aroma perawan!

Patrick Süskind merangkai cerita Si Kutu Psikopat ini (begitu dia menyebut sang genius) dalam plot-plot yang mengalir. Dikisahkan mulai dari awal hidup Grenouille, bagaimana dia tumbuh, bagaimana bakatnya berkembang, sampai pada puncak kegilaan si genius. Semua dituturkan dalam diksi yang sangat kaya akan imajinasi namun rasional. Pikir deh betapa cerdasnya Süskind saat mendeskripsikan bagaimana aroma bayi (saya sendiri nggak tahu kalau manusia itu punya aroma-aroma tertentu—seperti susu atau keju basi, misalnya). Di sini seolah Süskind membuat kita percaya bahwa aroma bayi adalah seperti bau karamel. Itu hanya salah satu contoh dari diksinya tentang bau-bauan. Belum lagi saat dia mendeskripsikan aroma perawan. Mungkin bahasa yang dipakainya terlalu sensasional. Namun begitu, kita jadi paham bagaimana seorang Grenouille yang diberkahi indera penciuman (yang bisa dikatakan) “sempurna” tergila-gila hingga membuatnya terobsesi untuk menjadikannya parfum. Man! Saya sangat menyukai pembentukan karakter Grenouille. Süskind menuliskannya dengan begitu apik, jelas; perlahan-lahan hingga menjadi karakter utuh yang kuat.

Secara keseluruhan, Perfume bisa dikatakan bagus. Apalagi novel ini sudah menjadi international bestseller. Menurut saya, ceritanya bisa lebih menarik jika sang penulis tidak hanya menekankan kejeniusan-menyimpang Grenouille saja. Plot-plot perburuan-perawan kurang mendapat sentuhan yang lebih kuat. Harusnya di sini yang menjadi puncak kengerian buku ini. (Tapi sebenarnya dengan yang sudah ada saja saya sudah cukup bergidik ngeri xD). Süskind mengakhiri cerita dengan cukup bijaksana. Yah… mungkin jauh dari yang saya harapkan. Namun cukup pantas menjadi akhir kisah dari seorang genius-menyimpang seperti Grenouille. Sebuah akhir yang tidak akan pernah kau sangka-sangka. So, don’t you stop reading till the last page!


pic from dastanbooks.com

2.25.2011

Gokusen the Movie: Sweet Reunion

Diposting oleh mii di 04.48 0 komentar


Buat yang udah nonton Gokusen 1 sampe 3, pasti udah paham cerita Gokusen itu sendiri seperti apa. Yaitu tentang guru SMA yang identitas aslinya adalah putri penerus sebuah keluarga yakuza. Yamaguchi Kumiko a.k.a Yankumi harus menghadapi murid-murid super bandel dari kelas 3D.

Nah, di Gokusen the Movie ini ceritanya nggak jauh-jauh. Masih seputar kelanjutan kisah Yankumi (Nakama Yukie) sebagai guru matematika di SMA Akado, masih juga jadi wali kelas 3D (yang juga masih dihuni anak-anak berandalan). Yang berbeda, di sini Yankumi bertemu murid-muridnya dulu.

Tanpa disangka-sangka, Odagiri Ryu (Kamenashi Kazuya) datang ke SMA Akado menjadi guru magang. Odagiri mendapat tugas mengajar di kelas 3D, mendampingi Yankumi. Mereka bersama-sama menghadapi murid-murid yang sudah terkenal bengal. Sama seperti jalan cerita di Gokusen dorama, anak-anak itu mendapat serangan dari geng berandal luar sekolah. Kemudian masalah berlanjut pada pertikaian yang ujung-ujungnya diselesaikan oleh Yankumi. Kali ini dia dibantu Odagiri. Dalam menghadapi murid-murid barunya, Odagiri teringat pada dirinya dan kawan-kawannya di masa lalu. Dia dulu sama seperti murid-muridnya itu. Saat menasehati kelas 3D, dia seolah menasehati diri sendiri. Ini membuatnya semakin dewasa.

Yankumi-sensei to Odagiri-sensei. Nggak nyangka guru-murid jadi rekan kerja.


Bukan hanya Odagiri, Yankumi juga bertemu lagi dengan mantan murid-muridnya yang lain dari SMA Akado—dari Gokusen 3, seperti Kazama Ren (Miura Haruma), Honjo Kengo (Ishiguro Hideo), Ogata Yamato (Takaki Yuya), dan teman-teman se-geng-nya di kelas 3D dulu. Mereka tidak sengaja bertemu saat makan di kedai ramen Kuma (Waki Tomohiro). Yankumi kepergok makan bersama pemuda tampan (si Odagiri), dan menyangka mereka berkencan. Saat Yankumi menjelaskan bahwa pemuda itu mantan muridnya juga, anak-anak itu lega, karena mereka beranggapan Yankumi tidak mungkin punya pacar, apalagi tampan. Makanya itu membuat Yankumi marah besar. Dia sudah mengamuk kalau saja Odagiri tidak menahannya. Dan reuni Yankumi lainnya dengan Takeda Keita (Koike Teppei) dan Hyuuga Kosuke (Koide Koisuke) saat sedang menonton orasi seorang calon politikus.

Plot berkembang dengan kasus yang menimpa Kazama Ren. Dia menjadi buronan polisi karena dituduh terlibat dalam organisasi pengedar narkoba. Kabar ini sampai ke ruang guru SMA Akado, membuat Yankumi lagi-lagi harus terlibat. Yankumi dan Odagiri bersama teman-teman Kazama berusaha menemukannya. Saat Yankumi menghubunginya lewat telepon, Kazama tidak mau menjawab teleponnya. Terakhir, yang menemukannya adalah Odagiri, di kelas 3D. Odagiri berusaha menahannya sebelum melarikan diri lagi, kemudian menasihatinya.


Setelah Yankumi dan yang lain datang, Kazama bercerita bahwa dia tidak tahu kalau barang yang diantarkannya itu adalah narkoba, karena dia hanya disuruh dan dibayar. Berkat bantuan anak buah Yankumi, mereka berhasil mengetahui dalang dibalik kasus itu. Tanpa sempat dicegah, Kazama cs bertindak sendirian menangkap orang itu. Tentu saja Yankumi tidak tinggal diam. Bersama Odagiri, dia menyusul dan membantu mereka. Di tempat yang dituju, Yankumi bertemu Tsuchiya Hikaru a.k.a Tsucchi (Hayami Mokomichi) yang sudah menjadi seorang cameramen dan sedang bertugas meliput. Berkat bantuan Tsucchi, mereka membongkar tempat penyelundupan narkoba yang tersembunyi dalam gedung itu.


Ya, seperti yang udah saya ceritakan sedikit (banyak juga padahal), alur dan plotnya nggak terlalu berbeda sama dorama. Yang bikin menarik, banyak tokoh murid Yankumi di Gokusen 1-3 muncul di sini. Beberapa udah saya kasih tau. Di akhir-akhir, muncul muka-muka yang udah lama sekali seperti Narimiya Hiroki, Oguri Shun, dan Ishigaki Yuma. Sayangnya mereka cuma muncul satu kali, itupun sebentaaaar banget! Dialognya bisa kehitung.

Senangnya bisa liat Hiro-kun lagi! (>o<)0


Beberapa wajah lama...


Selain itu, pesan yang diangkat masih sama. Masih tentang persahabatan dan pencarian jati diri. Dari Gokusen 1-3 kita tau banget unsur persahabatannya dalam cerita ini begitu kuat. Selain itu, Gokusen juga mengajarkan pada kita bagaimana menghormati dan menghargai guru. Yang paling menyentuh buat saya waktu Yankumi bilang “Sampai kapanpun kalian tetap murid-muridku”. Walaupun statusnya nggak lagi sebagai orang yang mendidik dan dididik, guru tetaplah orang yang mengerti diri kita, dan akan terus menjadi teladan buat kita. Setuju nggak?

Jadi pengen punya guru kayak Yankumi…


data source:
pics from:
ainokotoba.wordpress.com
movielosophy.blogspot.com
nikpi-0409.blogspot.com
story-zephyr.blogspot.com
dramacrazy.net

2.21.2011

Ima Ai ni Yukimasu

Diposting oleh mii di 20.00 0 komentar


Title: いま、会いにゆきます
Title (romaji): Ima Ai ni Yukimasu
Also known as: Be With You / I'm coming to see you now
Genre: Romance, human drama
Episodes: 10
Viewership ratings: 11
Broadcast network: TBS
Broadcast period: 2005-Jul-3 to 2005-Sep-18
Theme song: Kizuna by Orange Range



Percaya nggak orang yang udah mati bisa hidup lagi?

Keajaiban kayak gitu pastinya sih cuma ada dalam dongeng atau film (allahualam juga sih). Seperti dalam dorama yang satu ini, Ima Ai ni Yukimasu (I’m going to see you now). Tentang seorang ibu yang hidup lagi setelah satu tahun kematiannya.

Ibu cantik itu bernama Mio. Dia meninggal entah karena sakit apa, meninggalkan seorang anak cowok yang lucu berumur 6 tahun dan seorang suami. Sebelum meninggal, Mio membuatkan Yuji (anaknya) sebuah buku bergambar. Dalam buku itu, Mio menceritakan dirinya setelah meninggal akan tinggal di Akaibu Star, dan akan kembali ke dunia setelah satu tahun di saat musim hujan.

Yuji yang masih polos tentu saja percaya. Saat musim hujan tiba, dia berlari ke rumah tua di tengah hutan tempat dia biasa bermain bersama ayah dan ibunya. Di sana, Mio benar-benar muncul, seperti janjinya dalam buku gambar. Dia hidup, sehat, dan bukan sekedar bayangan. Dia manusia. Hanya saja ingatannya hilang, Mio sama sekali tidak mengenal Yuji, Takumi (suaminya), bahkan dirinya sendiri. Meskipun masih tidak percaya, Takumi membawa Mio pulang bersama Yuji yang kelihatan senang sekali.

Takumi dan Yuji rajin berdoa di depan teruterubozu yang di gantung terbalik, agar Mio kembali saat musim hujan (seperti janjinya dalam buku gambar).


Kembalinya Mio ke rumah mungil mereka, tidak membawa kebahagiaan yang dulu pernah mereka miliki. Semuanya harus dimulai dari awal lagi karena Mio hilang ingatan. Dia tidak tahu lagu dansa bersama yang biasa dia nyanyikan dengan Yuji, dia tidak tahu bahwa Yuji alergi strawberry, dia tidak tahu pelukan erat yang selalu diberikannya sebelum Yuji berangkat sekolah. Itu membuat Yuji sedih dan marah, dia merasa Mio yang saat ini bukanlah ibunya yang asli. Mio sedih akan hal itu dan sempat ingin pergi karena merasa tidak pantas jadi ibunya. Namun setelah Takumi memberi pengertian pada Yuji tentang keadaan Mio, akhirnya Yuji sadar dan mau memberi kesempatan pada Mio untuk memahaminya lebih jauh lagi. Mio ingin menjadi ibu yang baik untuknya.


Masalah tidak hanya datang dari Yuji. Hubungan Mio dan Takumi setelah bertemu kembali pun sangat kaku, seperti dua orang yang baru pertama kali bertemu—padahal mereka suami-istri. Gerak-gerik keduanya masih canggung. Terkadang Takumi minta maaf saat tidak sengaja bersentuhan dengan Mio. Namun karena Mio tahu dia adalah istri Takumi, mereka menikah pasti karena saling mencintai dong! Karena itu Mio ingin jatuh cinta lagi padanya (aih so sweet~).


Takumi rajin menceritakan kisah mereka saat masih di bangku SMP. Tentang bagaimana dia mulai menyukai Mio, tentang usahanya untuk membuat Mio menyadari kehadirannya—dulu Mio terkesan cuek padanya dan lebih menyukai cowok lain. Dan dari cerita-cerita itu, Mio tanpa sadar mulai mencintai Takumi. Melihat perjuangannya yang begitu kuat untuk menghidupi dia dan Yuji, padahal kondisi tubuhnya sangat lemah, sampai Takumi jatuh sakit. Juga kebaikan hati Takumi, sikapnya yang begitu lembut dan membuat orang-orang di sekelilingnya tertawa, membuat Mio semakin jatuh cinta padanya. Mio sadar, berada di sisi Takumi membuatnya bahagia.

Namun di saat cinta itu berkembang, Mio mengetahui kenyataan bahwa dia sebenarnya sudah meninggal. Mio menemukan buku bergambar yang disimpan Takumi di gudang, dan tahu bahwa dia akan kembali saat musim hujan berakhir. Dia tidak bisa selama-lamanya berada di sisi Takumi dan Yuji, seperti yang diinginkannya. Dia harus pergi lagi. Meski menyakitkan, Mio tidak punya pilihan. Memang berat meninggalkan orang-orang yang kita cintai.

Saat-saat bahagia. Yang tidak akan pernah tergantikan oleh apapun.


Tapi Mio tidak ingin larut dalam kesedihan. Sebelum pergi untuk selamanya, dia mengajarkan Yuji membereskan rumah dan memasak. Mio diam-diam memesan kue ulang tahun tanpa strawberry di atasnya pada toko kue langganan mereka, yang akan diberikan pada Yuji setiap ulang tahunnya sampai tahun ke-20. Terakhir, Mio ingin membuat pesta perayaan Natal yang akan menjadi pesta terakhir untuknya, meskipun saat itu sedang musim panas. Takumi merasa ganjil dengan sikap Mio itu. Namun tetap memenuhi keinginannya. Seusai pesta, Mio mengaku pada Takumi bahwa dia sudah melihat buku bergambar itu, dia sudah tahu dia akan kembali setelah musim hujan berakhir. Mio mengatakan keinginannya untuk terus bersama mereka, tapi tak bisa berbuat apapun untuk melawan takdir. Takumi menguatkannya, dia ingin percaya mungkin akan ada keajaiban lagi yang membuat Mio bisa tetap bersamanya. Malam itu, Mio meminta cincin pernikahan mereka yang sudah disimpan lama oleh Takumi dalam kotak musik dipakai lagi. Mio dan Takumi kembali menyematkan cincin itu ke jari manis pasangan masing-masing, seperti saat pernikahan dulu. Mio bahagia sekali malam itu.

Dan saat hari itu tiba, Takumi, Yuji, maupun Mio tak bisa mengelak dari nasib. Mio pergi, meninggalkan cincin pernikahan di dalam genggaman Takumi. Mio meninggalkan Takumi dan Yuji untuk kedua kalinya, dan untuk selama-lamanya. Sebelum itu, Mio meninggalkan buku hariannya pada sang ibu, yang kemudian diberikan pada Takumi. Dalam buku harian itu, terungkap sudah bahwa sejak dulu yang dicintai Mio hanya Takumi.

Dalam kisah perjalanan cinta mereka yang ditulis dalam buku harian, suatu hari saat mereka bertemu lagi setelah dewasa, Mio mengalami kecelakaan. Dia mengalami koma. Dan saat itu, Mio bermimpi bertemu Takumi dan Yuji di rumah tua di tengah hutan. Itulah Mio yang hilang ingatan. Takdir membawanya ke masa depan. Saat Mio jatuh cinta pada Takumi, itu adalah cinta pertamanya. Saat Takumi menciumnya, itu adalah ciuman pertamanya. Dan saat Takumi memasangkan cincin pernikahan di jari manisnya, itu adalah momennya yang pertama. Saat tersadar dari koma, Mio telah mengetahui takdirnya. Dia akan meninggal saat anaknya berusia 6 tahun. Tapi Mio tahu, yang akan membuatnya bahagia hanya Takumi. Makanya dia tetap memilih jalan hidup bersama Takumi. Walau terlahir kembali sampai berapa kalipun, jalan hidup yang dipilihnya akan tetap satu, Takumi.


Mio beristirahat dengan tenang di "Akaibu Star"


Owh its absolutely sweet~~! Bagian-bagian di episode terakhirnya nyentuh banget. Sampe berkaca-kaca tuh mata gue. Cerita yang bagus banget! Gue pasti kasih sepuluh jempol kalo punya xD

Alurnya ceritanya sih emang lambat. Tapi ngalir banget dan tiap inchi perasaan tokoh-tokohnya—terutama Mio, tergambarkan dengan sangat jelas. Di sini nggak cuma ada hangatnya hubungan percintaan antara dua sejoli, tapi juga hubungan ibu dan anak. Intinya, hubungan keluarga dalam cerita ini terasa sangat menyentuh. Yang paling nyentuh sih buat gue ya perasaan cinta si Mio ini. Pas dia bilang, “Sampai berapa kalipun aku terlahir ke dunia ini, aku akan tetap memilih jalan yang sama.” Maksudnya dia tetep bakalan mencintai Takumi, walaupun dia tahu akhirnya akan mati. Aih~~

Akting para pemainnya keren-keren banget nih. Mimura (yang juga main di Zeni Geba bareng Matsuyama Kennichi) piawai banget bawain karakter Mio. Mukanya polos, tapi nggak berlebihan, dan cocok banget memerankan sosok ibu yang cinta anaknya. Kalo Narimiya Hiroki sih jangan ditanya, emang udah dewa. Gue ikutan mau nangis juga pas adegan dia nangis di gudang, ekspresi mukanya itu lho! Dan kasih jempol dua buat si kecil Takei Akashi-kun. Imut banget deh, masih kecil udah pinter akting ♥. Kalo liat perannya, di sini kan Yuji adalah anak umur 6 tahun yang cukup cerdas—masa bisa sekongkol sama bapaknya buat simpen rahasia. Menurut gue Akashi-kun cocok nih memerankan Conan xD (tapi mungkin karakternya terlalu dewasa yaa). Ah pokoknya gue nge-fan nih sama si kawaii ini.

Buat yang kalian yang suka dorama bertema keluarga (non komedi yaa), gue saranin nonton Ima Ai ni Yukimasu. Ada juga versi filmnya, tapi gue belom nonton (susah nyari DVD-nya bro!). Bisa ditonton bareng keluarga juga nih, karna pesannya nyampe ke semua umur. Tapi gue kasih warning juga, ada dua adegan kissing, nggak vulgar sih, biasa aja (haha). Nontonnya makin mantap, soalnya theme songnya Kizuna by Orange Range lho! Belom tahu lagunya? Jiah… ke mana aja, neng?


data source:
pic from:
indowebster
gatopardos.com
d-addicts.com
doramaniacs.com
peniko.livejournal.com

2.20.2011

Perfume: The Story of a Murderer

Diposting oleh mii di 00.36 0 komentar
Tentang seorang pemuda berbakat nan genius yang punya obsesi gila. Dengan bakat yang dimilikinya sejak lahir, dia merasa menjadi makhluk yang paling istimewa, dan dengan bakatnya dia terobsesi menciptakan hasil karya luar biasa yang tidak akan pernah tertandingi oleh karya manapun.

Pemuda itu bernama Jean-Baptiste Grenouille. Di kota Paris yang penuh dengan bermacam-macam bau, dia justru lahir tanpa bau tubuh. Yang membuatnya semakin istimewa adalah indera penciuman yang lebih tajam dari manusia manapun. Dia mampu mengingat ribuan—bahkan jutaan aroma. Grenouille tak perlu menggunakan mata, dia mampu melangkah dalam gelap sekalipun hanya dengan petunjuk bau yang diresapi hidung-ajaibnya.

Grenouille tahu hidungnya memiliki keistimewaan. Semenjak menguasai seni meramu parfum dari seorang ahli parfum ternama di Paris saat itu, Grenouille mulai terobsesi untuk menciptakan parfum yang aromanya tidak akan pernah tertandingi oleh parfum manapun. Dia tahu aroma apa yang akan menyempurnakan parfumnya. Aroma perawan!

Patrick Süskind merangkai cerita Si Kutu Psikopat ini (begitu dia menyebut sang genius) dalam plot-plot yang mengalir. Dikisahkan mulai dari awal hidup Grenouille, bagaimana dia tumbuh, bagaimana bakatnya berkembang, sampai pada puncak kegilaan si genius. Semua dituturkan dalam diksi yang sangat kaya akan imajinasi namun rasional. Pikir deh betapa cerdasnya Süskind saat mendeskripsikan bagaimana aroma bayi (saya sendiri nggak tahu kalau manusia itu punya aroma-aroma tertentu—seperti susu atau keju basi, misalnya). Di sini seolah Süskind membuat kita percaya bahwa aroma bayi adalah seperti bau karamel. Itu hanya salah satu contoh dari diksinya tentang bau-bauan. Belum lagi saat dia mendeskripsikan aroma perawan. Mungkin bahasa yang dipakainya terlalu sensasional. Namun begitu, kita jadi paham bagaimana seorang Grenouille yang diberkahi indera penciuman (yang bisa dikatakan) “sempurna” tergila-gila hingga membuatnya terobsesi untuk menjadikannya parfum. Man! Saya sangat menyukai pembentukan karakter Grenouille. Süskind menuliskannya dengan begitu apik, jelas; perlahan-lahan hingga menjadi karakter utuh yang kuat.

Secara keseluruhan, Perfume bisa dikatakan bagus. Apalagi novel ini sudah menjadi international bestseller. Menurut saya, ceritanya bisa lebih menarik jika sang penulis tidak hanya menekankan kejeniusan-menyimpang Grenouille saja. Plot-plot perburuan-perawan kurang mendapat sentuhan yang lebih kuat. Harusnya di sini yang menjadi puncak kengerian buku ini. (Tapi sebenarnya dengan yang sudah ada saja saya sudah cukup bergidik ngeri xD). Süskind mengakhiri cerita dengan cukup bijaksana. Yah… mungkin jauh dari yang saya harapkan. Namun cukup pantas menjadi akhir kisah dari seorang genius-menyimpang seperti Grenouille. Sebuah akhir yang tidak akan pernah kau sangka-sangka. So, don’t you stop reading till the last page!


pic from dastanbooks.com
 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea