12.30.2009

Pesona Negeri Sakura Di Atas Kain

Diposting oleh mii di 21.20 0 komentar
Kimono pasti bukan barang asing bagi kita. Semua tahu pakaian tradisional ini berasal dari Jepang. Dan ternyata pesona tekstil Negeri Sakura bukan cuma itu lho! Mereka juga punya teknik jumputan di atas kain yang luar biasa indahnya! Karya-karya itu saya lihat di event Indonesia Jepang Textile Exhibition, yang digelar di Museum Tekstil, Petamburan, Jakarta Pusat, mulai tanggal 7 sampai 13 Desember lalu.

Saya dateng pas hari terakhir, dan itu pun di jam-jam yang udah hampir tutup. Sebenarnya waktu itu, saya dateng ke sana nggak semata-mata buat ke event ini. Memang saya dan tim drama dari kampus lagi ada take gambar di lokasi tersebut. Produser saya bilang sehari sebelumnya, kalau di Museum Tekstil itu lagi ada event tentang Jepang. Wah! Pas banget kan! Jadi mumpung temen-temen tim saya lagi siap-siap take, saya jalan-jalan dulu di dalam museum. XD

Begitu masuk ke ruangan museum, saya langsung terkagum-kagum dengan Jumputan Bunga Sakura Di Malam Hari yang Diterangi Cahaya Obor. Kain ini menggambarkan pohon sakura yang dilihat saat seseorang mendongak dari bawah pohon tersebut. Dahan pohon sakura terlihat indah karena diterangi oleh cahaya obor. Motif ini mengilustrasikan kombinasi 3 pemandangan indah di pohon sakura yang terlihat dari jauh. Motif bunga sakura-nya diambil dari pohon sakura di Taman Maruyama, kelopaknya digambarkan secara mendetail satu per satu. Jumputan indah bunga sakura ini dilukiskan di atas kain berbahan tapestri sutra, dan berukuran lebar 6,5 meter dan tinggi 3 meter. Wow! Besar banget!



Karya ini utamanya dibuat menggunakan teknik baru pembuatan jumputan yang dipadukan dengan 10 jenis teknik yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman dulu. Diselesaikan dalam waktu 1 tahun 3 bulan oleh para anggota Kyoto Shibori Kougei Kan (Asosiasi Jumputan Kyoto). Waduh waduh! Lama juga bikinnya… (^.^)'
Tapi hasilnya bagus banget dan kelihatan seperti pohon sakura di malam hari betulan! Sugoi! Saya jadi ngerasa lagi berdiri di bawah pohon sakura. XD

Nggak sampai di situ kekaguman saya, masih ada Gozan no Okuribi (Jumputan Tsujigahana), lukisan huruf-huruf kanji yang menyala di langit malam dengan latar belakang gunung. Gozan no Okuribi adalah ritual tradisional yang diadakan di Kyoto setiap tahun pada musim panas, dengan cara membuat api (okuribi) yang berbentuk 5 huruf kanji berukuran besar di atas gunung yang mengelilingi kota Kyoto. Dengan adanya api tersebut, memunculkan persepsi seolah-olah gunung di belakangnya itu tidak nyata, dengan pemandangan malam kota Kyoto yang membentang di bawahnya.

Dengan jenis kain dan ukuran yang sama dengan motif bunga sakura tadi, motif Gozan no Okuribi dibuat dengan teknik jumputan Kyokanoko. Teknik pembuatannya difokuskan pada pemerasan dengan teknik tsujigahana yang dibuat oleh 40 orang anggota Kyoto Shibori Kougei Kan. Pengerjaannya bahkan memakan waktu lebih lama lagi, yakni 2 tahun! Duh duh… but, the awesome finishing!


-->
Saya hampir ngiler liat-liat berbagai macam kimono yang dipamerin di sini. Semuanya kimono yang dibuat dengan motif yang keren-keren banget. Cek deh yang satu ini! Kimono ini dibuat dengan teknik jumputan Tsujigahana. Nggak seperti teknik Kanoko Shibori yang menekankan pada keindahan yang muncul dari teknik tersebut, Tsujigahana menganggap teknik jumputan kain sebagai salah satu cara untuk mendapatkan bentuk dari motif itu sendiri. Bangus banget kan! ^^

-->Masih banyak lagi kimono dengan motif yang unik dan bikin matamu nggak beralih saking kagum dengan keindahannya. Salah satunya furisode, yaitu kimono formal untuk wanita dewasa yang belum menikah. Lengannya panjang menjuntai dan berwarna cerah, biasanya dikenakan saat menghadiri pesta pernikahan, wisuda, atau upacara tradisional lainnya. Furisode antik berawal sejak periode Showa. Sulaman dan detil motifnya sangat hidup! Wow!

-->
Ada juga pakaian pernikahan, namanya Uchikake. Motifnya penuh dengan detail hiasan, berkesan sebagai ucapan selamat seperti gambar burung bangau dan bunga teratai. Tampilan ini semakin sempurna karena sulaman yang rumit, dan dilukis dengan tangan. Sugoi! Uchikake merupakan jubah tanpa obi, dengan ujung di bagian belakang yang menjuntai dan menyeret di lantai. Wah… boleh juga nih buat wedding dress bagi kalian yang punya plan nikah dengan adat Japanese. XP

-->Di sisi lain, batik pun nggak mau ketinggalan tentunya! Beberapa motif batik tradisional dipamerkan. Tapi nggak cuma itu, masih ada motif kain dari berbagai pelosok Indonesia, yang juga nggak kalah keren dan nggak kalah indah sama motif Japanese. Hm, sayangnya event ini cuma diadakan selama satu minggu.

-->
Jalan-jalan di dalam Museum Tekstil sore itu nggak terasa deh saking asiknya! XD
Saya baru sadar kalau museumnya udah mau ditutup. Tapi berhubung masih ada beberapa pengunjung yang dateng, jadi puas-puasin dulu deh foto-fotonya. Hehe~ Bagusnya event ini sering-sering diadain. Supaya pemahaman kita akan seni dan budaya dalam negeri dan juga luar negeri bisa makin luas.

12.30.2009

Pesona Negeri Sakura Di Atas Kain

Diposting oleh mii di 21.20 0 komentar
Kimono pasti bukan barang asing bagi kita. Semua tahu pakaian tradisional ini berasal dari Jepang. Dan ternyata pesona tekstil Negeri Sakura bukan cuma itu lho! Mereka juga punya teknik jumputan di atas kain yang luar biasa indahnya! Karya-karya itu saya lihat di event Indonesia Jepang Textile Exhibition, yang digelar di Museum Tekstil, Petamburan, Jakarta Pusat, mulai tanggal 7 sampai 13 Desember lalu.

Saya dateng pas hari terakhir, dan itu pun di jam-jam yang udah hampir tutup. Sebenarnya waktu itu, saya dateng ke sana nggak semata-mata buat ke event ini. Memang saya dan tim drama dari kampus lagi ada take gambar di lokasi tersebut. Produser saya bilang sehari sebelumnya, kalau di Museum Tekstil itu lagi ada event tentang Jepang. Wah! Pas banget kan! Jadi mumpung temen-temen tim saya lagi siap-siap take, saya jalan-jalan dulu di dalam museum. XD

Begitu masuk ke ruangan museum, saya langsung terkagum-kagum dengan Jumputan Bunga Sakura Di Malam Hari yang Diterangi Cahaya Obor. Kain ini menggambarkan pohon sakura yang dilihat saat seseorang mendongak dari bawah pohon tersebut. Dahan pohon sakura terlihat indah karena diterangi oleh cahaya obor. Motif ini mengilustrasikan kombinasi 3 pemandangan indah di pohon sakura yang terlihat dari jauh. Motif bunga sakura-nya diambil dari pohon sakura di Taman Maruyama, kelopaknya digambarkan secara mendetail satu per satu. Jumputan indah bunga sakura ini dilukiskan di atas kain berbahan tapestri sutra, dan berukuran lebar 6,5 meter dan tinggi 3 meter. Wow! Besar banget!



Karya ini utamanya dibuat menggunakan teknik baru pembuatan jumputan yang dipadukan dengan 10 jenis teknik yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman dulu. Diselesaikan dalam waktu 1 tahun 3 bulan oleh para anggota Kyoto Shibori Kougei Kan (Asosiasi Jumputan Kyoto). Waduh waduh! Lama juga bikinnya… (^.^)'
Tapi hasilnya bagus banget dan kelihatan seperti pohon sakura di malam hari betulan! Sugoi! Saya jadi ngerasa lagi berdiri di bawah pohon sakura. XD

Nggak sampai di situ kekaguman saya, masih ada Gozan no Okuribi (Jumputan Tsujigahana), lukisan huruf-huruf kanji yang menyala di langit malam dengan latar belakang gunung. Gozan no Okuribi adalah ritual tradisional yang diadakan di Kyoto setiap tahun pada musim panas, dengan cara membuat api (okuribi) yang berbentuk 5 huruf kanji berukuran besar di atas gunung yang mengelilingi kota Kyoto. Dengan adanya api tersebut, memunculkan persepsi seolah-olah gunung di belakangnya itu tidak nyata, dengan pemandangan malam kota Kyoto yang membentang di bawahnya.

Dengan jenis kain dan ukuran yang sama dengan motif bunga sakura tadi, motif Gozan no Okuribi dibuat dengan teknik jumputan Kyokanoko. Teknik pembuatannya difokuskan pada pemerasan dengan teknik tsujigahana yang dibuat oleh 40 orang anggota Kyoto Shibori Kougei Kan. Pengerjaannya bahkan memakan waktu lebih lama lagi, yakni 2 tahun! Duh duh… but, the awesome finishing!


-->
Saya hampir ngiler liat-liat berbagai macam kimono yang dipamerin di sini. Semuanya kimono yang dibuat dengan motif yang keren-keren banget. Cek deh yang satu ini! Kimono ini dibuat dengan teknik jumputan Tsujigahana. Nggak seperti teknik Kanoko Shibori yang menekankan pada keindahan yang muncul dari teknik tersebut, Tsujigahana menganggap teknik jumputan kain sebagai salah satu cara untuk mendapatkan bentuk dari motif itu sendiri. Bangus banget kan! ^^

-->Masih banyak lagi kimono dengan motif yang unik dan bikin matamu nggak beralih saking kagum dengan keindahannya. Salah satunya furisode, yaitu kimono formal untuk wanita dewasa yang belum menikah. Lengannya panjang menjuntai dan berwarna cerah, biasanya dikenakan saat menghadiri pesta pernikahan, wisuda, atau upacara tradisional lainnya. Furisode antik berawal sejak periode Showa. Sulaman dan detil motifnya sangat hidup! Wow!

-->
Ada juga pakaian pernikahan, namanya Uchikake. Motifnya penuh dengan detail hiasan, berkesan sebagai ucapan selamat seperti gambar burung bangau dan bunga teratai. Tampilan ini semakin sempurna karena sulaman yang rumit, dan dilukis dengan tangan. Sugoi! Uchikake merupakan jubah tanpa obi, dengan ujung di bagian belakang yang menjuntai dan menyeret di lantai. Wah… boleh juga nih buat wedding dress bagi kalian yang punya plan nikah dengan adat Japanese. XP

-->Di sisi lain, batik pun nggak mau ketinggalan tentunya! Beberapa motif batik tradisional dipamerkan. Tapi nggak cuma itu, masih ada motif kain dari berbagai pelosok Indonesia, yang juga nggak kalah keren dan nggak kalah indah sama motif Japanese. Hm, sayangnya event ini cuma diadakan selama satu minggu.

-->
Jalan-jalan di dalam Museum Tekstil sore itu nggak terasa deh saking asiknya! XD
Saya baru sadar kalau museumnya udah mau ditutup. Tapi berhubung masih ada beberapa pengunjung yang dateng, jadi puas-puasin dulu deh foto-fotonya. Hehe~ Bagusnya event ini sering-sering diadain. Supaya pemahaman kita akan seni dan budaya dalam negeri dan juga luar negeri bisa makin luas.
 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea