11.22.2009

Third Girl – Gadis Ketiga

Diposting oleh mii di 17.37 0 komentar
Novel ini adalah salah satu serial misteri Hercule Poirot yang ditulis Agatha Christie. Hercule Poirot adalah seorang mantan polisi Belgia yang menjadi detektif swasta, berperawakan kecil dan berkumis tebal. Sifatnya yang khas adalah selalu membanggakan kumisnya sama seperti membanggakan otak cerdasnya.

Dalam buku ini, dikisahkan Poirot mendapatkan kasus pembunuhan yang melibatkan seorang gadis, dibantu oleh Ariadne Oliver, seorang wanita paruh baya, pengarang novel detektif. Suatu hari di saat Poirot tengah menyantap sarapan paginya, seorang gadis muda yang berusia 20-an datang padanya dan mengaku telah membunuh seseorang. Dan kemudian gadis ini menghilang, sementara pembunuhan yang dikatakannya itu sama sekali tidak jelas; tidak diketahui siapa yang dibunuh, kapan dan di mana terjadinya, dan mengapa.

Poirot bersama Mrs. Oliver berusaha memecahkan kasus ini. Bersamaan dengan penyelidikannya, Poirot perlahan-lahan menemukan skandal besar di balik kasus tersebut, kasus yang melibatkan cukup banyak orang yang masing-masing saling berhubungan. Dan untuk memecahkan kasus ini, satu-satunya cara adalah dengan menemukan gadis yang menghilang itu, yang disebut dengan Gadis Ketiga.

Third Girl adalah novel misteri Hercule Poirot kedua yang saya koleksi. Sebelumnya saya punya Murder on the Orient Express. Yang saya beli adalah cetakan baru, dengan desain sampul yang sama sekali berbeda dengan cetakan lama; yang sekarang warnanya dibuat lebih kalem (dominan dengan putih, keemasan, dan hitam), cukup kontras dengan warna sampul cetakan lama yang berwarna lebih keras (merah ataupun hitam) yang memberikan kesan misterius.

Cerita detektif dalam Third Girl ini berlatar belakang kota London tahun 60-an (memang ditulis dan terbit pada tahun sekian), tempat Poirot berkerja sebagai detektif swasta. Ya, kayak cerita di seri Murder on the Orient Express, dalam cerita ini Agatha Christie senang memakai banyak tokoh dalam ceritanya. Dan tokoh-tokoh itu punya karakter kuat. Dan di buku ini, Christie memasukan sedikit unsur humor, membuat saya nggak bosen membacanya. Tapi, mungkin juga karena begitu banyaknya tokoh, bikin pembaca agak susah untuk mengikuti kasusnya. Meskipun alurnya lambat, tapi nggak membosankan. Christie menyelipkan kejutan-kejutan di tiap chapternya, yang bikin kita nggak mau ngelepas satu halamanpun. Dan tentu aja, kejutan terbesarnya ada di akhir cerita. Bagi pembaca yang udah nebak siapa pelakunya, bagaimana kira-kira kronologinya, siap-siaplah menerima kebenaran kasus yang (biasanya) kemungkinan besar meleset dari perkiraan Anda! (ini sih saya banget) XD

Overall, saya bilang buku ini bagus. Apalagi buat para pecinta cerita misteri, saya rekomendasikan buat menjadikannya koleksi. Saya sendiri pun masih berniat menambah dengan seri Hercule Poirot yang lain. ^^

Kontroversi Film ‘2012’

Diposting oleh mii di 17.30 0 komentar
Siapa yang belum nonton ‘2012’? Kalau ditanya demikian, saya yakin kebanyakan bakal menjawab sudah. Ya, bisa dibilang ini film paling laris saat ini. Antrian panjang di loket, bahkan beberapa bioskop menyediakan lebih dari satu teater khusus untuk film ini.

Filmnya sendiri saya nggak tahu kayak apa ceritanya, karena jujur saya belom nonton. Dan nggak ada minat atau niatan untuk nonton film ini. Sekedar melihat trailer-nya, film ini pastinya nggak jauh beda kayak film-film bencana yang sudah-sudah. Tapi saya nggak bisa bicara banyak soal isi cerita karena emang nggak nonton. Malah mungkin kalian yang baca postingan ini jauh lebih tahu ceritanya dari pada saya :D

Memang bukan soal cerita dari film ini yang saya bahas, tapi efek dari pemutarannya. Kayak yang udah tersiar di banyak media massa, cukup banyak pihak yang melarang pemutaran film ini, bahkan dari MUI sendiri yang sampai memfatwa haram film ‘2012’. Di beberapa kota pun ada yang menunjukan aksi atas ketidak-setujuannya terhadap film ini.

Pelarangan ini atas dasar kekhawatiran bahwa nantinya masayarakat mempercayai hari kiamat benar terjadi pada tahun 2012. Padahal itu hanyalah perkiraan yang diramalkan dalam kalender bangsa Maya kuno. Dan percaya pada hal tersebut tentu saja salah dan berdosa, karena manusia hanya boleh percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain karena alasan itu, seorang ulama menyatakan bahwa dalam Al Quran, kejadian pada saat hari kiamat tidak boleh divisualisasikan.

Dan beberapa masyarakat yang diminta pendapatnya terhadap pelarangan ini menyatakan nggak ada masalah dengan film ini. “Percaya atau tidaknya pada isi cerita, tergantung dari orang yang menontonnya,” begitu kata salah seorang yang dimintai pendapatnya.

Well, mungkin nggak salah kalau ada orang yang berpendapat demikian, “tergantung orangnya masing-masing”. Masalahnya, apakah semua orang yang menonton itu cuma menganggap semua yang ditontonnya hanyalah tipuan grafis semata yang dibuat dengan kecanggihan teknologi visual? Saya rasa nggak. Karena film adalah media yang paling mampu mempengaruhi pandangan penontonnya, setelah televisi.

Yah, kapan pun kiamat itu terjadi, 2012 atau bukan, toh hari itu semakin dekat, bukannya makin jauh (ngutip dialog dalam film ‘Kiamat Sudah Dekat’-nya Om Dedy Mizwar). Tanda-tandanya pun yang dijabarkan dalam Al Quran makin nampak banyak. Dunia ini memang sudah rusak, pesakitan.

Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. So, banyak-banyaklah ibadah, dekatkan diri pada-Nya. Nggak ada yang tahu kapan kiamat itu bakal datang, nggak pula dengan para peramal yang ngumbar ‘sok-tahu-nya’ itu ke publik. Kiamat adalah rahasia Ilahi. Malaikat, makhluk-Nya yang paling setia, pun nggak tahu kapan hari kiamat tiba, apalagi manusia! Persiapkan saja dirimu untuk menghadapi-Nya. Siapa yang tahu kalau besok, atau malah beberapa menit lagi kiamat akan terjadi?? Naudzubillah…

11.22.2009

Third Girl – Gadis Ketiga

Diposting oleh mii di 17.37 0 komentar
Novel ini adalah salah satu serial misteri Hercule Poirot yang ditulis Agatha Christie. Hercule Poirot adalah seorang mantan polisi Belgia yang menjadi detektif swasta, berperawakan kecil dan berkumis tebal. Sifatnya yang khas adalah selalu membanggakan kumisnya sama seperti membanggakan otak cerdasnya.

Dalam buku ini, dikisahkan Poirot mendapatkan kasus pembunuhan yang melibatkan seorang gadis, dibantu oleh Ariadne Oliver, seorang wanita paruh baya, pengarang novel detektif. Suatu hari di saat Poirot tengah menyantap sarapan paginya, seorang gadis muda yang berusia 20-an datang padanya dan mengaku telah membunuh seseorang. Dan kemudian gadis ini menghilang, sementara pembunuhan yang dikatakannya itu sama sekali tidak jelas; tidak diketahui siapa yang dibunuh, kapan dan di mana terjadinya, dan mengapa.

Poirot bersama Mrs. Oliver berusaha memecahkan kasus ini. Bersamaan dengan penyelidikannya, Poirot perlahan-lahan menemukan skandal besar di balik kasus tersebut, kasus yang melibatkan cukup banyak orang yang masing-masing saling berhubungan. Dan untuk memecahkan kasus ini, satu-satunya cara adalah dengan menemukan gadis yang menghilang itu, yang disebut dengan Gadis Ketiga.

Third Girl adalah novel misteri Hercule Poirot kedua yang saya koleksi. Sebelumnya saya punya Murder on the Orient Express. Yang saya beli adalah cetakan baru, dengan desain sampul yang sama sekali berbeda dengan cetakan lama; yang sekarang warnanya dibuat lebih kalem (dominan dengan putih, keemasan, dan hitam), cukup kontras dengan warna sampul cetakan lama yang berwarna lebih keras (merah ataupun hitam) yang memberikan kesan misterius.

Cerita detektif dalam Third Girl ini berlatar belakang kota London tahun 60-an (memang ditulis dan terbit pada tahun sekian), tempat Poirot berkerja sebagai detektif swasta. Ya, kayak cerita di seri Murder on the Orient Express, dalam cerita ini Agatha Christie senang memakai banyak tokoh dalam ceritanya. Dan tokoh-tokoh itu punya karakter kuat. Dan di buku ini, Christie memasukan sedikit unsur humor, membuat saya nggak bosen membacanya. Tapi, mungkin juga karena begitu banyaknya tokoh, bikin pembaca agak susah untuk mengikuti kasusnya. Meskipun alurnya lambat, tapi nggak membosankan. Christie menyelipkan kejutan-kejutan di tiap chapternya, yang bikin kita nggak mau ngelepas satu halamanpun. Dan tentu aja, kejutan terbesarnya ada di akhir cerita. Bagi pembaca yang udah nebak siapa pelakunya, bagaimana kira-kira kronologinya, siap-siaplah menerima kebenaran kasus yang (biasanya) kemungkinan besar meleset dari perkiraan Anda! (ini sih saya banget) XD

Overall, saya bilang buku ini bagus. Apalagi buat para pecinta cerita misteri, saya rekomendasikan buat menjadikannya koleksi. Saya sendiri pun masih berniat menambah dengan seri Hercule Poirot yang lain. ^^

Kontroversi Film ‘2012’

Diposting oleh mii di 17.30 0 komentar
Siapa yang belum nonton ‘2012’? Kalau ditanya demikian, saya yakin kebanyakan bakal menjawab sudah. Ya, bisa dibilang ini film paling laris saat ini. Antrian panjang di loket, bahkan beberapa bioskop menyediakan lebih dari satu teater khusus untuk film ini.

Filmnya sendiri saya nggak tahu kayak apa ceritanya, karena jujur saya belom nonton. Dan nggak ada minat atau niatan untuk nonton film ini. Sekedar melihat trailer-nya, film ini pastinya nggak jauh beda kayak film-film bencana yang sudah-sudah. Tapi saya nggak bisa bicara banyak soal isi cerita karena emang nggak nonton. Malah mungkin kalian yang baca postingan ini jauh lebih tahu ceritanya dari pada saya :D

Memang bukan soal cerita dari film ini yang saya bahas, tapi efek dari pemutarannya. Kayak yang udah tersiar di banyak media massa, cukup banyak pihak yang melarang pemutaran film ini, bahkan dari MUI sendiri yang sampai memfatwa haram film ‘2012’. Di beberapa kota pun ada yang menunjukan aksi atas ketidak-setujuannya terhadap film ini.

Pelarangan ini atas dasar kekhawatiran bahwa nantinya masayarakat mempercayai hari kiamat benar terjadi pada tahun 2012. Padahal itu hanyalah perkiraan yang diramalkan dalam kalender bangsa Maya kuno. Dan percaya pada hal tersebut tentu saja salah dan berdosa, karena manusia hanya boleh percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain karena alasan itu, seorang ulama menyatakan bahwa dalam Al Quran, kejadian pada saat hari kiamat tidak boleh divisualisasikan.

Dan beberapa masyarakat yang diminta pendapatnya terhadap pelarangan ini menyatakan nggak ada masalah dengan film ini. “Percaya atau tidaknya pada isi cerita, tergantung dari orang yang menontonnya,” begitu kata salah seorang yang dimintai pendapatnya.

Well, mungkin nggak salah kalau ada orang yang berpendapat demikian, “tergantung orangnya masing-masing”. Masalahnya, apakah semua orang yang menonton itu cuma menganggap semua yang ditontonnya hanyalah tipuan grafis semata yang dibuat dengan kecanggihan teknologi visual? Saya rasa nggak. Karena film adalah media yang paling mampu mempengaruhi pandangan penontonnya, setelah televisi.

Yah, kapan pun kiamat itu terjadi, 2012 atau bukan, toh hari itu semakin dekat, bukannya makin jauh (ngutip dialog dalam film ‘Kiamat Sudah Dekat’-nya Om Dedy Mizwar). Tanda-tandanya pun yang dijabarkan dalam Al Quran makin nampak banyak. Dunia ini memang sudah rusak, pesakitan.

Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. So, banyak-banyaklah ibadah, dekatkan diri pada-Nya. Nggak ada yang tahu kapan kiamat itu bakal datang, nggak pula dengan para peramal yang ngumbar ‘sok-tahu-nya’ itu ke publik. Kiamat adalah rahasia Ilahi. Malaikat, makhluk-Nya yang paling setia, pun nggak tahu kapan hari kiamat tiba, apalagi manusia! Persiapkan saja dirimu untuk menghadapi-Nya. Siapa yang tahu kalau besok, atau malah beberapa menit lagi kiamat akan terjadi?? Naudzubillah…

 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea