10.31.2010

Tokyo Tower

Diposting oleh mii di 20.44

TV Show: Tokyo Tower
Romaji: Tokyo tawa: Okan to boku to, tokidoki, oton
Japanese: 東京タワー オカンとボクと、時々、オトン
Director: Tetsuji Kubota, Masaki Tanimura
Writer: Lily Fraky (autobiography)Network: Fuji TV
Episode: 11
Release Date: January 8 - March 19, 2007

Cast:
Mokomichi Hayami - Masaya Nakagawa (Boku)
Mitsuko Baisho - Eiko Nakagawa (Okan)
Yu Kashii - Manami Sasaki
Yuta Hiraoka - Hajime Narusawa
Tasuku Emoto - Kohei Yamada
Sousuke Takaoka - Hiroto Tokomoto
Ryohei Hirota - Masaya Nakagawa (young)

Kisah perjuangan hidup Nakagawa Masaya, seorang pemuda dari desa kecil, di kota metropilitan Jepang, Tokyo. Diangkat dari autobiografi yang ditulis Lily Franky (yang bernama asli Nakagawa Masaya). Tentang aku, Ibu, kadang juga ada Ayah. Dorama ini memang benar-benar mengangkat tema tentang hubungan antara Ma-kun (panggilan kesayangan Masaya dari ibunya) dengan sang ibu.

Setelah berhasil menjadi mahasiswa Todai (Tokyo University), Ma-kun meninggalkan desa dan ibunya untuk menetap di Tokyo. Awalnya sang ibu khawatir Ma-kun tidak bisa hidup mandiri. Karena selama ini pemuda itu selalu bergantung padanya. Tiap pagi selalu terlambat bila tidak dibangunkan ibunya, saat sarapan makanan sudah dihidangkan ibu di atas meja, kamarnya berantakan bila tidak dirapikan ibunya, Ma-kun bahkan tidak berani mengusir kecoak di kamar bila bukan ibunya yang mengambil alih. Semua serba Okan (panggilan Ma-kun pada sang ibu).

Namun, Ma-kun tidak terlalu suka diperlakukan begitu. Dia merasa seperti masih anak-anak saja. Dia benci panggilan 'Ma-kun' karena baginya itu hanya panggilan saat dia masih anak-anak. Makanya saat ada kesempatan untuk hidup sendiri (terutama di Tokyo), Ma-kun dengan senang hati menjalaninya.

Ternyata hidup di Tokyo tidak semudah yang Ma-kun bayangkan selama ini. Dia tinggal di kos dengan kamar yang sempit, dan tetangga-tetangga kamar yang aneh. Biaya hidup di sana juga mahal. Uang bulanan yang dikirim Okan langsung habis untuk membeli segala keperluan yang sebenarnya tidak perlu. Kesulitan uang ini membuatnya tidak lagi bersemangat ke kampus. Meninggalnya sang neneklah yang membuatnya tersadar dan mau berusaha kembali. Hingga akhirnya dia berhasil lulus dari Todai.

Namun hidup memang tidak mudah. Sulitnya mendapatkan pekerjaan membuatnya tak lagi bersemangat. Tiap hari kerjanya hanya menghamburkan uang sisa pemberian Okan. Padahal sang ibu di desa berjuang keras demi Ma-kun. Saat sudah benar-benar melarat, Ma-kun baru menyadari bahwa dia benar-benar telah melenceng dari tujuannya datang ke Tokyo. Sejak saat itu, Ma-kun menata kembali hidupnya. Berjuang kembali, meski harus mulai dari nol.

Selang waktu terlewat, Ma-kun mendapatkan jalan hidupnya. Melalui Narusawa Hajime, salah seorang teman kampusnya yang sudah bekerja di sebuah majalah ternama, menawarkan Ma-kun untuk menggambar di majalahnya. Gambar pertamanya di artikel dipamerkan oleh Okan pada setiap orang. Sang ibu benar-benar bangga padanya. Mulai dari sanalah kehidupannya membaik.

Ma-kun kemudian meminta sang ibu untuk tinggal bersamanya di Tokyo. Penyakit kanker paru-paru yang diderita Okan membuatnya cemas. Ma-kun sadar dia tidak bisa hidup jauh dari Okan. Ma-kun memang tidak pernah berubah, masih selalu bergantung pada Okan. Dan bagaimanapun kerasnya sikap Ma-kun padanya, Okan selalu menyayangi Ma-kun. Dia tidak pernah marah, karena tidak ingin menyakiti hati Ma-kun.


Sesaat sebelum berpisah dengan Okan di stasiun. Tanpa Ma-kun duga, Okan membawakan bekal onigiri dan asinan sayur (makanan kesukaan Ma-kun), peta Jepang, jam beker, dan sepucuk surat (pokoknya lengkap).


Di Tokyo ketemu cewek cantik, Manami-chan, yang juga mahasiswi Todai.


Ma-kun disuruh nyanyi. Ini salah satu perayaan yang biasa dilakukan di rumahnya. (Tiap hari selalu rame rumahnya).


Ma-kun (kemeja putih) langsung lari ke rumah sakit pas denger kabar Okan pingsan. Waktu itu kondisi Okan lagi drop.


Ma-kun dan Okan. Okan selalu sayang Ma-kun, begitu juga Ma-kun.


Kisah ini bener-bener nyentuh! Apalagi diangkat dari kisah nyata. Om Lily Franky beruntung banget punya ibu kayak Okan. Nggak pernah marah walaupun anaknya selalu bersikap nyebelin gitu, selalu sabar, bahkan lebih sering minta maaf duluan. Okan selalu berjuang buat Ma-kun. Padahal dia nggak tau aja anaknya di Tokyo kerjaannya cuma ngabisin duit, tapi Okan selalu percaya Ma-kun lagi berjuang demi masa depannya. Bener-bener ibu yang cinta anaknya... MySpace

Sebenernya adegan paling mengharukan itu pas Ma-kun pisah sama Okan di stasiun (waktu pertama mau ke Tokyo). Ma-kun nangis sambil baca surat berisi nasihat dari Okan. Di situ mulai berkaca-kaca tuh mata gue. Eh adegan berikutnya yang Ma-kun makan onigiri malah bikin gue pengen ngakak. MySpace Asli yang itu gue geli liat Ma-kun makan kayak orang kelaperan hahahaha...

Aktingnya Moko di sini mana tahan... (mana tahan pengen nampol sebenernya LOL). Gregetan gitu liat dia jadi anak yang nggak mau denger ibunya. Rasain deh waktu doi melarat (ampun Moko >.<). Lucu liat tampang Moko di sini. Rambutnya berponi kayak gitu, warnanya item pulak! Kayak aktor Korea aja. (Peduli amat sama rambut Moko) Buat aktingnya kasih jempol 10 buat Moko! (baru nyadar cuma punya 4 jempol). Kalo gitu kasih kissu deh MySpace

Well, overall dorama ini jadi tontonan wajib deh! Buat kalian-kalian yang selama ini mungkin nganggep ibu lebih sering mengganggu (cerewet atau tukang ngatur, misalnya), nangis deh kalian nonton ini.


source:
asianmediawiki.com
pics:
amazon.com
gaulbox.com
myflowerbud.blogspot.com
thedivx.net
video.coolstreaming.us
ammy13.multiply.com

4 komentar:

Ruruumyu mengatakan...

mauuuuuuuuuuuu nontoooon T^T
donwnload dimana miya?

mii mengatakan...

iya nonton Ruu! bagus lho >o<
aku beli dvdnya di Glodok
kalo download kayaknya agak susah deh nyarinya

Sacawijaya Erik mengatakan...

udah nonton nyampe chapter 9 nih...sedih....manami jadi pindah ke hokaido..
http://laporankuliah.blogspot.com

mii mengatakan...

episode terakhir yang paling menyedihkan.. hiks

Posting Komentar

10.31.2010

Tokyo Tower

Diposting oleh mii di 20.44

TV Show: Tokyo Tower
Romaji: Tokyo tawa: Okan to boku to, tokidoki, oton
Japanese: 東京タワー オカンとボクと、時々、オトン
Director: Tetsuji Kubota, Masaki Tanimura
Writer: Lily Fraky (autobiography)Network: Fuji TV
Episode: 11
Release Date: January 8 - March 19, 2007

Cast:
Mokomichi Hayami - Masaya Nakagawa (Boku)
Mitsuko Baisho - Eiko Nakagawa (Okan)
Yu Kashii - Manami Sasaki
Yuta Hiraoka - Hajime Narusawa
Tasuku Emoto - Kohei Yamada
Sousuke Takaoka - Hiroto Tokomoto
Ryohei Hirota - Masaya Nakagawa (young)

Kisah perjuangan hidup Nakagawa Masaya, seorang pemuda dari desa kecil, di kota metropilitan Jepang, Tokyo. Diangkat dari autobiografi yang ditulis Lily Franky (yang bernama asli Nakagawa Masaya). Tentang aku, Ibu, kadang juga ada Ayah. Dorama ini memang benar-benar mengangkat tema tentang hubungan antara Ma-kun (panggilan kesayangan Masaya dari ibunya) dengan sang ibu.

Setelah berhasil menjadi mahasiswa Todai (Tokyo University), Ma-kun meninggalkan desa dan ibunya untuk menetap di Tokyo. Awalnya sang ibu khawatir Ma-kun tidak bisa hidup mandiri. Karena selama ini pemuda itu selalu bergantung padanya. Tiap pagi selalu terlambat bila tidak dibangunkan ibunya, saat sarapan makanan sudah dihidangkan ibu di atas meja, kamarnya berantakan bila tidak dirapikan ibunya, Ma-kun bahkan tidak berani mengusir kecoak di kamar bila bukan ibunya yang mengambil alih. Semua serba Okan (panggilan Ma-kun pada sang ibu).

Namun, Ma-kun tidak terlalu suka diperlakukan begitu. Dia merasa seperti masih anak-anak saja. Dia benci panggilan 'Ma-kun' karena baginya itu hanya panggilan saat dia masih anak-anak. Makanya saat ada kesempatan untuk hidup sendiri (terutama di Tokyo), Ma-kun dengan senang hati menjalaninya.

Ternyata hidup di Tokyo tidak semudah yang Ma-kun bayangkan selama ini. Dia tinggal di kos dengan kamar yang sempit, dan tetangga-tetangga kamar yang aneh. Biaya hidup di sana juga mahal. Uang bulanan yang dikirim Okan langsung habis untuk membeli segala keperluan yang sebenarnya tidak perlu. Kesulitan uang ini membuatnya tidak lagi bersemangat ke kampus. Meninggalnya sang neneklah yang membuatnya tersadar dan mau berusaha kembali. Hingga akhirnya dia berhasil lulus dari Todai.

Namun hidup memang tidak mudah. Sulitnya mendapatkan pekerjaan membuatnya tak lagi bersemangat. Tiap hari kerjanya hanya menghamburkan uang sisa pemberian Okan. Padahal sang ibu di desa berjuang keras demi Ma-kun. Saat sudah benar-benar melarat, Ma-kun baru menyadari bahwa dia benar-benar telah melenceng dari tujuannya datang ke Tokyo. Sejak saat itu, Ma-kun menata kembali hidupnya. Berjuang kembali, meski harus mulai dari nol.

Selang waktu terlewat, Ma-kun mendapatkan jalan hidupnya. Melalui Narusawa Hajime, salah seorang teman kampusnya yang sudah bekerja di sebuah majalah ternama, menawarkan Ma-kun untuk menggambar di majalahnya. Gambar pertamanya di artikel dipamerkan oleh Okan pada setiap orang. Sang ibu benar-benar bangga padanya. Mulai dari sanalah kehidupannya membaik.

Ma-kun kemudian meminta sang ibu untuk tinggal bersamanya di Tokyo. Penyakit kanker paru-paru yang diderita Okan membuatnya cemas. Ma-kun sadar dia tidak bisa hidup jauh dari Okan. Ma-kun memang tidak pernah berubah, masih selalu bergantung pada Okan. Dan bagaimanapun kerasnya sikap Ma-kun padanya, Okan selalu menyayangi Ma-kun. Dia tidak pernah marah, karena tidak ingin menyakiti hati Ma-kun.


Sesaat sebelum berpisah dengan Okan di stasiun. Tanpa Ma-kun duga, Okan membawakan bekal onigiri dan asinan sayur (makanan kesukaan Ma-kun), peta Jepang, jam beker, dan sepucuk surat (pokoknya lengkap).


Di Tokyo ketemu cewek cantik, Manami-chan, yang juga mahasiswi Todai.


Ma-kun disuruh nyanyi. Ini salah satu perayaan yang biasa dilakukan di rumahnya. (Tiap hari selalu rame rumahnya).


Ma-kun (kemeja putih) langsung lari ke rumah sakit pas denger kabar Okan pingsan. Waktu itu kondisi Okan lagi drop.


Ma-kun dan Okan. Okan selalu sayang Ma-kun, begitu juga Ma-kun.


Kisah ini bener-bener nyentuh! Apalagi diangkat dari kisah nyata. Om Lily Franky beruntung banget punya ibu kayak Okan. Nggak pernah marah walaupun anaknya selalu bersikap nyebelin gitu, selalu sabar, bahkan lebih sering minta maaf duluan. Okan selalu berjuang buat Ma-kun. Padahal dia nggak tau aja anaknya di Tokyo kerjaannya cuma ngabisin duit, tapi Okan selalu percaya Ma-kun lagi berjuang demi masa depannya. Bener-bener ibu yang cinta anaknya... MySpace

Sebenernya adegan paling mengharukan itu pas Ma-kun pisah sama Okan di stasiun (waktu pertama mau ke Tokyo). Ma-kun nangis sambil baca surat berisi nasihat dari Okan. Di situ mulai berkaca-kaca tuh mata gue. Eh adegan berikutnya yang Ma-kun makan onigiri malah bikin gue pengen ngakak. MySpace Asli yang itu gue geli liat Ma-kun makan kayak orang kelaperan hahahaha...

Aktingnya Moko di sini mana tahan... (mana tahan pengen nampol sebenernya LOL). Gregetan gitu liat dia jadi anak yang nggak mau denger ibunya. Rasain deh waktu doi melarat (ampun Moko >.<). Lucu liat tampang Moko di sini. Rambutnya berponi kayak gitu, warnanya item pulak! Kayak aktor Korea aja. (Peduli amat sama rambut Moko) Buat aktingnya kasih jempol 10 buat Moko! (baru nyadar cuma punya 4 jempol). Kalo gitu kasih kissu deh MySpace

Well, overall dorama ini jadi tontonan wajib deh! Buat kalian-kalian yang selama ini mungkin nganggep ibu lebih sering mengganggu (cerewet atau tukang ngatur, misalnya), nangis deh kalian nonton ini.


source:
asianmediawiki.com
pics:
amazon.com
gaulbox.com
myflowerbud.blogspot.com
thedivx.net
video.coolstreaming.us
ammy13.multiply.com

4 komentar on "Tokyo Tower"

Ruruumyu on 16 November 2010 pukul 04.44 mengatakan...

mauuuuuuuuuuuu nontoooon T^T
donwnload dimana miya?

mii on 16 November 2010 pukul 05.40 mengatakan...

iya nonton Ruu! bagus lho >o<
aku beli dvdnya di Glodok
kalo download kayaknya agak susah deh nyarinya

Sacawijaya Erik on 17 Januari 2011 pukul 04.42 mengatakan...

udah nonton nyampe chapter 9 nih...sedih....manami jadi pindah ke hokaido..
http://laporankuliah.blogspot.com

mii on 22 Januari 2011 pukul 21.51 mengatakan...

episode terakhir yang paling menyedihkan.. hiks

Posting Komentar

 

doremii dori! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea